tirto.id - Di tahun kelima penyelenggaraannya, Madani Internasional Film Festival (Madani IFF) 2022 konsisten mengusung semangat keberagaman masyarakat muslim dari berbagai belahan dunia.
Tahun ini, Madani IFF akan menayangkan 70 film dari 22 negara, termasuk menyelenggarakan acara pendukung seperti diskusi film dan buku dengan 32 pembicara dari dalam dan luar negeri.
Tema “Ufuk” diangkat sebagai tema Madani IFF 2022 sebagai upaya untuk mewujudkan peradaban baru yang lebih adil dan welas asih, dengan segala konteks sosio-kultural, khususnya pasca Covid-19.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada hari rabu, 5 Oktober 2022, hadir para pembicara, mulai dari Putut Widjanarko, Inaya Wulandari Wahid, Hikmat Darmawan (Festival Board), dan juga Sugar Nadia Azier (Festival Director). Mereka menegaskan bahwa Madani IFF bukanlah serta merta festival agama Islam. Madani IFF adalah festival yang menayangkan film yang menggambarkan kehidupan kaum muslim di berbagai belahan dunia.
“Dalam dirinya, kata ufuk mengemban dialog dan harapan,” begitu Hikmat Darmawan dalam buku program Madani IFF 2022.
“Kami ingin menelusuri ufuk-ufuk gagasan dan capaian film bertema Madani di festival ini. Harapannya jelas: ufuk menjadi orientasi bahwa kita masih bisa berjalan, masih menuju horizon terjauh pikiran dan pandangan kita.”
Harapan, yang disepakati oleh para pembicara, bahwa cerminan masyarakat muslim yang humanis, terbuka, dan terlepas dari tindak kekerasan dan ketidaksetaraan mungkin saja terwujud, walau harus dilalui dengan dinamika kehidupan - yang semuanya tergambarkan dalam berbagai adegan film dari berbagai belahan dunia di Madani IFF 2022.
Sofia Setyorini (Co-Director) menambahkan bahwa penonton yang hadir dalam Madani IFF 2022 akan menyaksikan film yang tidak secara langsung berkaitan dengan Islam sebagai agama, tapi lebih menggambarkan kehidupan masyarakat muslim baik dari berbagai negara seperti Indonesia, Saudi Arabia, Iran, Palestina, Turki, Afganistan, Malaysia, Siria, Irak, Israel, Austria, Mesir, dan masih banyak lagi.
Hadirnya festival ini, menurut Sofi, tidak hanya ditujukan bagi para pecinta film saja. Pihak penyelenggara berharap dengan jangkauan penonton yang lebih luas di masyarakat umum, pesan masyarakat madani yang disampaikan festival dapat tersampaikan. Semangat untuk memperluas wacana ini terlihat pada beberapa kategori film yang beragam seperti Perempuan Dunia Madani, Migrasi, Madani Classic, East Cinema, Relaksasi Beragama, Madani Short Film Competition, sampai Madani Kids.
Madani IFF 2022 berlangsung dari tanggal 8-15 Oktober 2022 yang berlokasi di beberapa tempat seperti Epicentrum XXI, Kineforum, Galeri Cipta I, dan Rooftop - Taman Ismail Marzuki, Metropole XXI. Beberapa acara diskusi Madani IFF 2022 juga diselenggarakan secara daring melalui kanal Youtube Madani IFF.
Untuk lebih memperluas jangkauan penonton, tahun ini Madani IFF 2022 akan diselenggarakan di luar Jakarta dengan kerja sama dari berbagai komunitas di berbagai daerah di Indonesia. Madani IFF 2022 akan hadir di Asrama Haji Surabaya (13 Okotber), Aceh Documentary (25-26 Oktober), Walang Kreatif, Ambon (23, 26 dan 31 Oktober), Komunitas Film Kupang (28 Oktober), Layar Taman, Palembang (21 Oktober), Rumah Mesra, Sukabumi (20 & 21 Oktober), Museum Huruf, Jember (22 & 23 Oktober).
Editor: Nuran Wibisono