tirto.id - Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan diperhitungkan untuk jangka waktu per setiap tahun. Maka, untuk memahami maksud data pertumbuhan penduduk, hanya perlu logika sederhana.
Sebagai contoh, secara keseluruhan, tingkat pertumbuhan penduduk dunia hingga saat ini diperkirakan mencapai 1,4% per tahun. Artinya, menurut perhitungan terjadi penambahan sekitar 1.200.000 orang di dunia per hari.
Pendataan jumlah penduduk, sering kali juga dibarengi dengan pemilahan kategori. Misalnya, berdasarkan jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Kategorisasi seperti itu terlihat pada data Direktorat Jenderal Dukcapil, Kemendagri, yang menunjukkan bahwa per Juni 2021, sesuai pendataan Administrasi Kependudukan, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272.229.372 jiwa.
Dari jumlah itu, sebanyak 137.521.557 penduduk Indonesia. Selebihnya, yakni 134.707.815 jiwa perempuan. Ini data didasarkan pada pemilahan kategori jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
Cara Menghitung 2 Macam Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk terjadi karena ada pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk. Di setiap wilayah, pertumbuhan penduduk umumnya dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk sosial.
Faktor kelahiran dan kematian merupakan pendorong pertumbuhan penduduk alami. Sementara itu pertumbuhan penduduk sosial dipengaruhi oleh perpindahan penduduk, kematian, dan kelahiran.
1. Cara Menghitung Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih kelahiran dengan kematian di suatu wilayah yang dihitung dalam satu tahun. Pertumbuhan penduduk alami dinyatakan dalam per seribu.
Adapun perhitungannya dapat menggunakan rumus: Pt = (L – M) : Po
Keterangan:
Pt = Pertumbuhan penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
Contoh soal:
Jumlah penduduk Kecamatan Banjarsari pada 1990 adalah 74.149 jiwa. Selama tahun 1990 sampai 2000 telah terjadi kelahiran sebesar 4.620 jiwa dan kematian sebesar 1.380 jiwa. Berapa persenkah pertumbuhan penduduk alami di Kecamatan Banjarsari selama kurun waktu 1990–2000?
Diketahui: L = 4.620 jiwa, M = 1.380 jiwa, Po = 74.149 jiwa
Ditanyakan: Berapa persen pertumbuhan penduduk alami?
Jawab:
Pt = (4.620 – 1.380) : 74.149
Pt = 3.240 : 74.149
Pt = 0,0437 atau 4,37%
Jadi, jumlah pertumbuhan penduduk alami di Kecamatan Banjarsari selama kurun 1990–2000 adalah 4,37%.
2. Cara Menghitung Pertumbuhan Penduduk Sosial
Pertumbuhan penduduk sosial ialah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan cara memperhitungkan semua variabel demografis yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.
Rumus menghitung pertumbuhan penduduk sosial adalah: Pt = (L – M) + (D – P) : Po.
Keterangan :
Pt = pertumbuhan penduduk sosial
Po = jumlah penduduk awal tahun perhitungan
L = jmlah kelahiran
M = jumlah kematian
D = jumlah penduduk yang datang
P = jumlah penduduk yang pergi
Contoh soal:
Jumlah penduduk Kecamatan Banjarsari pada 1990 adalah 74.149 jiwa. Selama 1990 sampai 2000 telah terjadi kelahiran sebesar 4.620 jiwa, kematian sebesar 1.380 jiwa, penduduk yang datang untuk menetap sebesar 980 jiwa, dan penduduk yang keluar (pindah) sebesar 2.830 jiwa. Berapa persenkah pertumbuhan penduduk sosial di Kecamatan Banjarsari selama kurun waktu 1990–2000?
Diketahui: Po = 74.149 jiwa, L = 4.620 jiwa, M = 1.380 jiwa, D = 980 jiwa, P = 2.830 jiwa
Ditanyakan: pertumbuhan penduduk sosial?
Jawab:
Pt = (4.620 – 1.380) + (980 – 2.830) : 74.149
Pt = (3.240 – 1.850) : 74.149
Pt = 1.390 : 74.149
Pt = 0,018746 atau 1,87%
Jadi, pertumbuhan penduduk sosial di Kecamatan Banjarsari selama 1990 – 2000 adalah 1,87%.
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Addi M Idhom