Menuju konten utama

Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial dan Contoh Perilakunya

Jenis-jenis penyimpangan sosial dibedakan ke dalam tujuh bentuk. Temukan bentuk perilaku menyimpang tersebut dalam bahasan ini yang disertai contoh.

Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial dan Contoh Perilakunya
Ilustrasi tawuran pelajar yang merupakan salah satu contoh dari jenis-jenis penyimpangan sosial. FOTO/Istimewa

tirto.id - Jenis-jenis penyimpangan sosial cukup banyak bentuknya. Macam-macam penyimpangan sosial ini terjadi karena ketidakpatuhan pada norma dan aturan yang berlaku .

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tak bisa begitu saja lepas dari norma ataupun peraturan yang berlaku di masyarakat. Namun, tidak selamanya berbagai norma dan aturan di masyarakat akan ditaati oleh setiap individu karena berbagai alasan. Hal ini membuat seseorang melakukan beragam bentuk perilaku menyimpang.

Profesor Robert M. Z. Lawang, mendefinisikan penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang sebagai semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial, serta menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem untuk memperbaiki perilaku tersebut.

Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial dan Contoh Perilaku

Adapun macam-macam bentuk penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang beragam. Penjelasan tentang jenis dan contoh penyimpangan sosial sebagai berikut:

1. Penyimpangan primer

Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara. Penyimpangan ini hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang dan sering bisa dimaklumi oleh masyarakat.

Penyebab penyimpangan sosial primer beragam seperti mengalami kelelahan mental, bosan, ingin melakukan protes, hingga stressor internal. Contoh penyimpangan primer seperti membolos sekolah, telat membayar pajak, telat masuk kerja, dan sebagainya.

2. Penyimpangan sekunder

Penyimpangan sekunder yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan secara khas dan terjadi berulang serta termasuk pelanggaran berat. Contoh penyimpangan sosial sekunder yaitu penyalahgunaan narkoba, pencurian, perampokan, judi, dan sebagainya.

Penyimpangan sekunder terjadi lantaran seseorang merasa aman dengan perilaku menyimpangnya. Ia tidak menggubris hal tersebut tidak diinginkan masyarakat

3. Penyimpangan individu

Penyimpangan sosial individu yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan individu dengan melakukan tindakan melanggar norma yang berlaku. Contoh perilaku menyimpang individu yaitu anak yang durhaka kepada orang tuanya, seseorang berbuat asusila, pejabat/pegawai yang melakukan korupsi; penggunaan obat terlarang, mabuk-mabukan, menipu, dan sebagainya.

4. Penyimpangan kelompok

Penyimpangan kelompok yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan tindakan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh penyimpangan ini adalah perkelahian antargang atau antarkelompok siswa, perampokan, hingga pemberontakan sekelompok rakyat terhadap pemerintahnya.

Selain itu, contoh lain sepertti aktivitas perdagangan obat-obat terlarang, prostitusi, penonton sepak bola atau musik yang mengamuk, dan sebagainya.

5. Penyimpangan situasional

Penyimpangan sosial situasional adalah perilaku menyimpang yang disebabkan pengaruh bermacam kekuatan sosial di luar individu, hingga memaksa individu tersebut berbuat menyimpang.

Contoh penyimpangan situasional adalah tindakan pencurian akibat kondisi ekonomi yang mendesak atau hidup dalam kemiskinan. Keadaan yang medesak tersebut membuat seseorang terpaksa melakukan perilaku menyimpang.

6. Penyimpangan sistemik

Penyimpangan sistemik merupakan perilaku menyimpang dengan adanya sistem tingkah laku yang disertai organisasi sosial khusus, status sosial, peranan, nilai, norma serta moral tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Contoh bentuk perilaku menyimpang ini adalah perdagangan obat-obat terlarang yang dilakukan sindikat kelas kakap.

7. Penyimpangan seksual

Penyimpangan seksual adalah perilaku menyimpang yang digunakan untuk mendapat kepuasan seksual. Contoh bentuk perilaku menyimpang seksual cukup banyak seperti:

  • Ekshibisionisme, yaitu gangguan mental dengan kesukaan mempertontonkan bagian intim tubuh pada orang lain tanpa persetujuan.
  • Voyeurisme, yaitu kelainan seksual yang membuat seseorang terangsang dengan melihat orang lain mandi, ganti pakaian, hingga melakukan hubungan intim.
  • Frotteurisme, yaitu penyimpangan seksual dengan cara menggesekkan alat kelamin atau badan pada orang lain.
  • Pedofilia, yaitu penyimpangan seksual orang dewasa yang menyukai anak-anak.
  • Sadomasokisme, yaitu kelainan seksual dengan cara mendapatkan kesenangan seksual melalui cara menimbulkan rasa sakit.
  • Fetishisme, yaitu kelainan seksual ditandari merasa senang pada benda mati atau bagian tubuh tertentu.
  • Skatologia Telepon, yaitu kelainan seksual melalui kesukaan terhadap percakapan cabul dengan orang lain yang tidak menginginkannya, dan dilakukan lewat telepon.
  • Transvestisme, yaitu perilaku menyimpang dengan kegemaran berpakaian dan berperilaku seperti lawan jenis.
  • Satiriasis, yaitu kelainan seksual yang ditandai dengan merasakan dorongan seksual secara berlebih (hiperseksualitas) pada pria.
  • Perilaku seksual kompulsif, yaitu penyimpangan seksual akibat gangguan pengendalian impuls yang memicu dorongan seksual tidak terkendali (kecanduan seks).
  • Incest, yaitu hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang masih memiliki ikatan keluarga dekat.

Baca juga artikel terkait PERILAKU MENYIMPANG atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Edusains
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar