tirto.id - Kehidupan di masyarakat tidak lepas dengan terjadinya perubahan sosial. Dengan adanya masyarakat yang terus bergerak secara dinamis dan berubah, maka proses perubahan sosial akan terus ada. Setiap individu atau kelompok masyarakat pasti menginginkan perubahan ke arah lebih baik.
Hanya saja, saat perubahan telah terjadi, tidak semua anggota dalam masyarakat bisa melaksanakan kesepakatan secara utuh. Sebagian mereka ada yang menunjukkan sikap melanggar dari aturan, nilai, dan norma dalam masyarakat yang telah disepakati bersama.
Inilah yang kemudian memunculkan penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di masyarakat. Pelakunya adalah pelanggar dan tingkah lakunya menyimpang.
Laman Lumenlearning menuliskan, penetapan perbuatan yang dianggap sebagai penyimpangan bisa saja berubah dari waktu ke waktu. Suatu perilaku mungkin saat ini dipandang sebagai sesuatu yang salah. Namun di masa mendatang, perbuatan tersebut justru sebagai sesuatu yang biasa dan bukan merupakan penyimpangan.
Dengan demikian, sebuah perbuatan yang dianggap menyimpang tidak bisa berdiri sendiri. Suatu kelompok masyarakat yang nantinya mendefinisikan bentuk penyimpangan tersebut.
Penyebab Penyimpangan Sosial
Paul B Horton dan Chester L. Hunt dalam buku Sosiologi Jilid 1 (1999) menyatakan ada tiga hal yang membuat penyimpangan sosial dapat terjadi, yaitu:
- Adanya kesempatan dalam masyarakat terkait norma yang berlaku.
- Secara khusus memunculkan sanksi seperti gunjingan atau hukuman.
- Pemberian hukuman memperkuat pemahaman bahwa sebuah tindakan atau perbuatan menyimpang pada kelompok, terikat oleh seperangkat norma umum.
Penyimpangan sosial adalah bagian dari gejala sosial. Gejala sosial merupakan fenomena dengan tanda adanya permasalahan sosial di masyarakat.
Fenomena tersebut dapat diamati dalam kehidupan sosial. Hanya saja, penyimpangan sosial adalah gejala sosial yang berdampak negatif tatkala individu tidak bisa menerima atau tidak siap untuk menghadapi perubahan sosial yang muncul.
Penyimpangan sosial muncul dalam beberapa bentuk yaitu anomie, pengendalian, asosiasi diferensial, dan pelabelan. Anomie adalah bentuk penyimpangan sosial karena seseorang merasa tidak diterima. Tujuan masyarakat atau sarana untuk mencapainya dianggap tertutup untuk orang tersebut.
Pada faktor pengendalian, penyimpangan terjadi akibat sosialisasi yang tidak tepat. Sedangkan asosiasi diferensial akan memunculkan penyimpangan sosial karena seseorang bergaul dengan orang lain yang bertindak menyimpang.
Terakhir, penyimpangan muncul tergantung dari pelabelan dari orang-orang berkuasa dalam masyarakat.
Dampak Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dalam masyarakat perlu dikendalikan. Pasalnya, penyimpangan dapat memunculkan dampak-dampak sebagai berikut:
- Memunculkan norma dan mengabarkan kepada anggota masyarakat tertentu mengenai cara berperilaku yang bisa diterima.
- Pada mayoritas kelompok akan memandang pelaku penyimpangan sebagai penyakit dan dikucilkan.
- Muncul parameter sosial tentang batasan populasi di berbagai kelompok.
- Bersatunya pelaku penyimpangan sosial yang meningkatkan solidaritas mereka karena identitas mereka telah terstigma.
- Adanya potensi terjadinya gangguan sosial. Hanya saja, saat penyimpangan mulai dianggap wajar, maka masyarakat akan menyesuaikan diri secara bertahap.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya