tirto.id - Nama Basuki Tjahaja Purnama diseret-seret kembali ke dunia politik Indonesia. Kali ini oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ahok disebut setuju dengan pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2019, Ma'ruf Amin. Bahkan, bekas gubernur itu diklaim ingin jadi juru kampanye ketika bebas nanti.
"Ahok, saya tanya melalui teman beliau mengatakan, 'saya sangat mendukung Ma'ruf Amin, kalau boleh saya ikut kampanye kalau sudah keluar penjara,'" kata Luhut, di Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018) kemarin.
Pernyataan Luhut jelas menarik perhatian. Ma'ruf adalah orang yang mendorong keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa Ahok telah menista agama ketika berpidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, 27 September 2016. Selain itu, Ma'ruf Amin merupakan salah satu saksi yang memberatkan Ahok.
Ahok sempat berang atas fatwa itu. Ia pun berencana melaporkan Ma'ruf karena dianggap mempolitisasi kasusnya. Ahok bahkan menyebut ada lobi antara SBY dan Ma'ruf demi menjegalnya jadi Gubernur Jakarta periode 2017-2022.
Apakah benar memang demikian sikap Ahok? Baik pengacara maupun keluarga masih enggan memberi komentar tegas.
Pengacara Ahok, Josefina Agatha Syukur, mengaku belum bisa menjawab pernyataan Ma'ruf Amin karena memang belum bertemu lagi dengan Ahok yang dipenjara di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat.
"Mohon maaf. Saya belum bertemu dengan pak Ahok. Jadi belum bisa bicara apa pun mengenai Pak Ahok," kata Josefina kepada Tirto, Senin (13/8/2018). "Biasanya ibu Fifi (Fifi Lety, adik kandung Ahok) yang mewakili keluarga," tambahnya.
Sayang, Fifi juga enggan menanggapi langsung pernyataan tersebut. Ia akan mengumumkannya di Instagram. "Baca IG, akan di-post," katanya kepada Tirto. Lewat Instagramnya, Fifi menjelaskan soal ini sekitar pukul 15.20.
Ada beberapa hal yang ia jawab. Pertama, mengenai maaf Ahok ke Ma'ruf, secara implisit Fifi menyebut Ahok bersikap begitu. "Soal memaafkan memang itu perintah Tuhan," katanya. Lalu, apakah Ahok benar akan mendukung? Fifi, lagi-lagi, tak menjawab tegas.
"Soal pilpres masih lama. Bisa jadi 'bisa', bisa juga 'tidak'... Jadi tunggu saja tahun depan, ya? Lagian Pak Ahok kan masih di penjara. Gimana nanti aja, biar Pak Ahok sendiri yang jawab. Pak Ahok yang paling tahu beliau mau apa nantinya," ujar Fifi, dengan menyertakan banyak emotikon.
Satu-satunya jawaban tegas yang ia jawab adalah bahwa isu Ma'ruf Amin kerap mendatangi Ahok di penjara. Menurutnya "itu tidak benar sama sekali."
Partai Koalisi Terbuka Menerima Ahok
Meski belum jelas betul tidaknya pernyataan Ahok, partai koalisi dipastikan bakal menyambut positif. Mereka yakin Ahok mampu meningkatkan suara pasangan yang didukung sembilan partai politik itu.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni berharap informasi tersebut memang benar. "Kami berharap itu benar, bahwa seorang negarawan dan seorang religius bisa memaafkan," kata Raja kepada Tirto.
Namun, ia pesimis Ahok akan masuk tim sukses secara formal. Mantan juru bicara Ahok-Djarot ini menerangkan, struktur tim sukses kini sudah hampir final, pun dengan petugas-petugasnya.
"Ahok di timses tidak akan tergabung secara formal tapi tentu secara informal bisa menyampaikan aspirasi politiknya," kata Raja.
Sikap yang sama bakal diambil Golkar. Wasekjen DPP Golkar Sarmudji senang jika memang Ahok mau mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Pak Ahok kan masih punya pendukung yang tidak tahu berapa jumlahnya. Tetapi punya pendukung. Kalau Ahok mau mendukung pak Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi kan bagus, katanya pada Tirto.
Ia menegaskan siapa saja bisa mendukung pasangan yang mereka usung. "Siapa saja, dari Sabang sampai Merauke, dari kanan sampai kiri boleh."
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino