tirto.id - Pada 12 September 2018, Lourdes Leon tampil sebagai salah satu model peragaan busana label Gypsy Sports di ajang New York Fashion Week 2018. Itu adalah kali pertama Lourdes berperan sebagai peragawati. Putri sulung Madonna ini mengenakan atasan serupa bikini yang terbuat dari rantai berhias manik-manik dengan berbagai macam bentuk mulai dari bundar hingga cangkang kerang. Atasan tersebut dipadupadankan dengan celana denim yang terlihat seperti kain lusuh penuh sobekan.
Lourdes nampak punya keinginan untuk jadi publik figur seperti sang ibu. Bedanya, ia memilih untuk tampil sebagai model dan sudah beberapa kali menawarkan diri sebagai model. Hal itu juga pernah dilakukan saat hendak jadi model iklan kolaborasi Converse dengan label Made Me. Sejak tahun lalu, Lourdes mulai terlihat tampil jadi tamu peragaan busana acara fesyen besar.
Lain lagi kisah Kaia Gerber. Putri Cindy Crawford, model kondang yang memulai karier di dekade 1980-an itu memilih karier yang sama dengan ibunya. Gadis ini memulai karier di usia 15 tahun dan sudah tampil dalam beberapa peragaan busana desainer dalam kurun waktu kurang dari setahun sejak ia masuk agen model. Grazia pernah memuat artikel yang menyebut bahwa Kaia berpotensi jadi lebih terkenal ketimbang ibunya.
Era digital mempermudah jalan Kaia menapaki dunia model di usia yang masih belia. Situasi tersebut berbeda dengan yang dialami Cindy. Ia memulai karier sebagai model profesional waktu berusia 19 tahun. Sosoknya lebih dikenal publik setelah ia jadi pembawa acara televisi MTV. Cindy pun harus menunggu lima tahun untuk bisa jadi peragawati dalam peragaan busana. Seiring waktu nama Cindy terus melambung. Salah satu momen yang paling melekat di ingatan ialah ketika ia membintangi iklan minuman Pepsi pada tahun 1992. Ketenaran Cindy terus berlangsung selama tahun 1990-an. Ia jadi model kesayangan label busana Versace.
Ikatan antara Cindy dan Versace tetap berlanjut setelah Cindy melahirkan Kaia. Pada tahun 2012, Versace hendak meluncurkan koleksi busana untuk anak-anak. Model yang ditunjuk ialah Kaia yang saat itu masih berusia 10 tahun. Cindy melihat bahwa anaknya senang jadi model iklan.
Beberapa hari setelah hari ulang tahun ke 15, Kaia masuk ke salah satu agen model di Amerika Serikat. James Scully, casting director, berkata kepada WWD bahwa Kaia akan jadi model yang begitu bersinar dan bisa mengalahkan ketenaran model muda seperti Kendal Jenner dan Gigi Hadid. Salah satu alasannya, wajahnya cantik dan bisa membawa unsur nostalgia terhadap karakter wajah model ternama pada tahun 1990an. Scully merasa bahwa kelancaran karier Kaia dipengaruhi oleh sang ibu.
Tetapi sepertinya Kaia tidak merasa demikian. Dalam berbagai wawancara, salah satunya dengan Elle, ia mengungkap bahwa ibunya bahkan tidak pernah mengajarinya cara berjalan seperti model. Kaia justru terinspirasi dan mengidolakan model Karlie Kloss. "Saya tidak merasa model Cindy Crawford itu ibu saya. Saya merasa dia sangat memisahkan urusan pekerjaan dan urusan keluarga. Saya mengagumi sosok ibu saya yang rendah hati," kata wanita yang tidak memandang ibunya sebagai seorang supermodel.
Peran Kaia tidak hanya sebagai model. Ia pun berkolaborasi dengan Karl Lagerfeld, direktur kreatif Chanel, dalam mengeluarkan koleksi busana. Ia juga sudah ditunjuk jadi wajah kampanye Coach dan Marc Jacob. Wajahnya pun makin sering jadi pembuka peragaan busana berbagai label fesyen pada gelaran pekan mode.
Kaia masih butuh beberapa tahun lagi untuk bisa masuk daftar jajaran model muda ternama yang paling diincar. Saat ini posisi tersebut di antaranya ditempati oleh pasangan kakak beradik Gigi dan Bella Hadid. Mereka juga termasuk anak-anak yang mengikuti profesi orangtua. Ibu Gigi dan Bella ialah Yolanda Hadid, mantan model yang berasal dari Belanda.
"Ketika saya melihat Gigi dan Bella dalam peragaan busana. Saya tidak pernah mengkritik cara mereka berjalan. Mereka lebih terkenal, lebih baik, dan lebih pintar dari saya. Mereka punya mata, rambut, dan gigi yang lebih bagus. Dan tubuh yang lebih semampai. Saya bangga bisa mendukung mereka," kata Yolanda.
Ibu dan dua anak ini punya alasan berbeda ketika masuk dalam dunia fesyen. Bella dan Gigi menjadi model lantaran keinginan hati. Sementara Yolanda sempat bercerita kepada Money bahwa dirinya jadi model dengan alasan memenuhi kebutuhan hidup. Setelah jadi model ternama, ia menikah dengan pengusaha properti Mohamed Hadid, ayah Gigi dan Bella. Pernikahan itu membuat Yolanda berhenti menjadi model.
Yolanda gemar mendandani dan memotret kedua anaknya. Gigi sempat jadi model iklan saat balita dan anak-anak. Tetapi Yolanda baru memperbolehkan dua puteri mereka masuk agen model saat menginjak usia 18 tahun. The Telegraphmelaporkan bahwa Gigi memulai jadi model peragaan busana pada New York Fashion Week 2014. Bella menyusul beberapa bulan setelahnya. Sejak saat itu, mereka jadi sosok yang menarik di mata sejumlah desainer label busana. Campuran darah Palestina membuat tampilan mereka berbeda dibanding model asal barat. Mereka pun dinobatkan sebagai Victoria’s Secrets Angels dan duta lini busana dan aksesori seperti Tag Heuer, Chopard, Balmain, Azzedine Alaia, hingga produk kecantikan Maybelline.
Menjadi model terkenal tak membuat Gigi selalu merasa nyaman. "Saya tahu saya masuk ke industri ini dengan beberapa kemudahan. Hal ini membuat saya merasa bersalah. Saya selalu berusaha mengedepankan etos kerja karena menyadari kedua orangtua saya pun bekerja keras untuk mendapat apa yang mereka miliki sekarang. Saya bekerja keras untuk menghargai mereka. Saya sadar ada banyak anak perempuan yang berjuang untuk keluarganya dan saya menghargai mereka. Saya pun ingin mereka melihat saya dan menghormati saya dan tidak merasa terancam oleh keberadaan saya. Saya berupaya keras untuk selalu membuktikan diri dan terkadang saya merasa terlalu memaksakan diri," kata Gigi pada Vogue.
Ketimbang berpegang pada tips dan trik punya penampilan menarik, Gigi dan Bella lebih nampak berpegang pada nilai yang diamanatkan sang ibu. Yolanda meminta agar kedua anak mereka untuk menjadikan ketenaran sebagai salah satu jalan untuk menyampaikan misi yang berdampak baik pada publik. "Kunci sukses di industri ini bukanlah kesempurnaan. Yang penting adalah bagaimana Anda memperlakukan orang lain dan seberapa keras Anda bekerja," tutur Bella.
Yolanda masih ingin berada dekat dengan ranah modeling. Ia membuat tayangan reality show Making a Model with Yolanda Hadid. Sekali waktu, ia meminta sang anak untuk memberi pembekalan pada para calon model. Yolanda sepertinya hendak mewujudkan pendapatnya bahwa pada zaman sekarang, media sosial bukan platform yang hanya ditujukan untuk pamer foto selfie. Rasanya ini masih jadi pekerjaan rumah mereka. Mungkin ada baiknya sekali waktu mereka mencontoh Lourdes yang memilih tampil dalam peragaan desainer anti mainstream yang membawa nilai lain selain sisi komersil.
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti