tirto.id - Logo Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 dapat digunakan untuk memperingati Hardiknas tahun ini yang peringatannya jatuh pada hari Selasa, tanggal 2 Mei.
Sejarah penetapan hari peringatan ini didasarkan tepat dengan kelahiran Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini akan jatuh pada Selasa, 2 Mei 2023. Sehubungan dengan itu, Kemendikbudristek melalui laman resminya mengeluarkan “Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023” bernomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023.
Di dalam pedoman tersebut, dilampirkan sejumlah ketentuan umum hingga aturan waktu pelaksanaan upacara Hardiknas 2023. Selain itu, ada juga lampiran mengenai logo dan tema peringatan.
Lantas, bagaimana logo Hari Pendidikan Nasional 2023, tema, serta seperti apa sejarahnya?
Logo Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2023
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Kemendikbudristek, logo Hari Pendidikan Nasional 2023 dapat diunduh melalui laman resmi kementerian tersebut.
Adapun logo peringatan tahun ini memiliki kesamaan dengan logo-logo di tahun sebelumnya. Perbedaannya hanya terdapat di penulisan tahun.
Elemennya mencakup keceriaan, bintang, dan pena. Masing-masing di antaranya mengandung filosofi tersendiri. Misalnya bintang berupa semangat, keceriaan melambangkan antusiasme, serta pena sebagai simbol pendidikan.
Berikut ini logo Hari Pendidikan Nasional 2023 tersebut.
Tema Hari Pendidikan Nasional 2023
Bulan peringatan Hardiknas 2023 ditetapkan sebagai bulan Merdeka Belajar, demikian berdasar Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023.
Sehubungan dengan itu, tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.
Dengan menggunakan tema tersebut, dapat dilihat visi bahwa terdapat keinginan untuk menciptakan pergerakan. Dari langkah ini, semarak tentang Merdeka Belajar yang menjadi program pendidikan dapat tercapai.
Sejarah Hari Pendidikan Nasional
Berkaitan dengan sejarah Hari Pendidikan Nasional, nama salah satu tokoh yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional tidak dapat dipisahkan. Orang-orang kerap menyebut tokoh ini sebagai Ki Hadjar Dewantara.
Masa Sekolah Dasar beliau dimulai di ELS atau Sekolah Dasar Belanda. Kemudian, melanjutkan kembali pendidikannya di STOVIA.
Pria ini pun pada akhirnya berkembang menjadi aktivis pergerakan nasional Indonesia. Bukan hanya itu, ia juga berperan sebagai jurnalis di beberapa surat kabar.
Pada 1908 silam, ia bergabung dengan Boedi Oetomo. Lalu, keluar dan mendirikan organisasi baru bernama Indische Partij (IP).
Tulisan-tulisannya semasa hidup kebanyakan menyampaikan kritik terkait dunia pendidikan di Indonesia. Hal itu berhubungan dengan pendidikan tak merata yang hanya dapat diperoleh para orang kaya dan keturunan-keturunan Belanda.
Bukan hanya itu, Ki Hadjar Dewantara juga menjadi pendiri Taman Siswa di Yogyakarta. Istilah terkenalnya yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah “Ing ngarso sung Tulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani”.
Pasca kemerdekaan, pria ini ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia. Masa hidupnya berakhir pada 28 April 1959.
Sementara itu, tanggal kelahirannya digunakan sebagai acuan penetapan Hari Pendidikan Nasional. Lantaran hal ini, Indonesia memperingati Hardiknas setiap 2 Mei.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani