Menuju konten utama

Lion Air dan Garuda Gagal Mendarat di Pontianak akibat Cuaca Buruk

Pesawat Lion Air dan Garuda gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio, Pontianak dan dialihkan ke Batam dan Palembang.

Lion Air dan Garuda Gagal Mendarat di Pontianak akibat Cuaca Buruk
Ilustrasi pesawat Lion Air. FOTO/ Mathunis @thunisfly.

tirto.id - Dua pesawat komersil dari maskapai Garuda dan Lion Air rute Jakarta-Pontianak gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Rabu (13/1/2021) sore.

Hal itu dikonfirmasi General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio Pontianak Eri Brawliantoro.

"Memang benar hari ini ada dua maskapai yang dialihkan pendaratan (divert) disebabkan cuaca buruk," kata Eri Brawliantoro di Sungai Raya, Rabu (13/1/2021).

Dia menjelaskan kedua pesawat tersebut dengan kode penerbangan GA 504 milik maskapai Garuda Indonesia, dan kode penerbangan JT 684 milik maskapai Lion Air terpaksa dialihkan mendarat di bandara lain.

"Divert (bukan di tujuan semula) dan RTB (Return to Base) atau pesawat yang sudah terbang untuk beberapa saat tetapi kembali lagi ke bandar udara awal atau bandar udara alternatif terdekat karena alasan tertentu, itu hal lumrah dalam dunia penerbangan, karena mengutamakan faktor keselamatan penerbangan," ungkapnya.

Dampak cuaca buruk itu, untuk pesawat Lion Air dialihkan ke Batam, sedangkan pesawat Garuda dialihkan ke Palembang, katanya.

Selain dua pesawat itu, satu pesawat lainnya milik Sriwijaya Air juga hampir mengalami hal serupa. Namun, akhirnya berhasil mendarat di Bandara Supadio Pontianak.

"Saat cuaca kurang baik tadi pesawat, Sriwijaya Air sempat landing. Itu karena cuacanya sempat terang sedikit dan jarak pandang sempat memenuhi standar. Sementara itu pesawat Batik Air sempat Holding. Kalau sudah begitu ada keputusan apakah akan landing atau divert," jelasnya.

Ia menyebutkan faktor cuaca ada beberapa, salah satunya karena angin atau visibility atau jarak pandang yang memang di bawah standar sehingga bisa mengganggu keselamatan penerbangan.

"Makanya setiap pengoperasian penerbangan pesawat perlu mengetahui cuaca yang mengacu pada BMKG. Data ini akan diteruskan kepada ATC maupun pilot salah satunya saat akan landing untuk mengambil keputusan apakah landing atau divert," katanya.

Baca juga artikel terkait PESAWAT GAGAL MENDARAT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Gilang Ramadhan