Menuju konten utama

Legislator Desak Pemerintah Putus Rantai Distribusi

Mahfudz Siddiq mengatakan, kenaikan harga pangan di pasar saat Ramadan ini dinikmati oleh para distributor, bukan pedagang kecil apalagi petani. Ia mendesak pemerintah memutus rantai distribusi tersebut.

Legislator Desak Pemerintah Putus Rantai Distribusi
Ilustrasi. Pembeli memilih daging sapi yang dijual dalam operasi pasar daging sapi oleh Bulog Divre NTT di Kupang, NTT, Jumat (17/6). Antara Foto/Kornelis Kaha.

tirto.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mendesak pemerintah agar memotong rantai distribusi. Para distributor yang serakah ini dinilai sebagai penyebab kenaikan harga, bukan pedagang kecil apalagi para petani.

Misalnya, lanjut Mahfudz, untuk kenaikan harga pangan pada Ramadan ini tidak memberikan keuntungan bagi para pedagang di pasar dan mereka lebih memilih harga normal. “Kenaikan harga pangan di pasar sekarang ini yang menikmati bukanlah pedagang kecil apalagi para petani, tapi yang menikmati itu adalah distributor,” kata Mahfudz, di Cirebon, Jawa Barat, Senin (20/6/2016).

Ia menuturkan, kenaikan harga pangan ini merupakan siklus tahunan yang terus terjadi ketika memasuki bulan Ramadan dan juga lebaran.

Sampai saat ini, lanjut dia, melambungnya harga pangan bukan karena tidak tersedianya bahan pangan, namun ini merupakan permainan distributor dan untuk itu pemerintah wajib memutus rantai distribusinya.

Politisi PKS ini mengatakan, saat ini yang menikmati harga mahal itu adalah distributor-distributor yang serakah, bukan pedagang kecil apalagi para petani. Karena itu, ia mendesak pemerintah untuk memutus rantai distribusi tersebut. “Kuncinya itu bukan ketersediaan pangannya, tapi bagaimana kita memotong rantai distribusi,” kata dia.

Ia menambahkan. “Saat ini yang diuntungkan itu adalah distributor, bukan pedagang di pasar, peternak atau petani, karena panjangnya rantai distribusi yang terjadi, sehingga harga pun naik,” kata dia.

Menurut dia, rantai distribusi tersebut hanya bisa diperpendek melalui Bulog dan Bulog harus bisa menetapkan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan para pedagang maupun distributor.

Dengan langkah tersebut pihaknya meyakini harga pangan bisa dikendalikan oleh pemerintah, bukan dikendalikan distributor. “Pemerintah harus tampil melalui Bulog dan untuk itu Bulog juga harus berani membeli lebih tinggi dari pada distributor,” kata Mahfudz.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz