tirto.id -
Polisi Inggris menanggapi laporan ada ledakan dan mengonfirmasi sejumlah korban tewas dan terluka di Manchester Arena yang berkapasitas 21.000 penonton.
Seorang saksi mata yang menghadiri konser mengaku merasakan ledakan itu ketika meninggalkan lokasi, diikuti jeritan dan ribuan orang yang berusaha keluar.
"Kami sedang berjalan keluar dan sedang tepat berada di pintu ketika ada ledakan besar dan semua orang berteriak," kata penonton Catherine Macfarlane pada Reuters.
"Ledakannya sangat besar, kau bisa merasakannya di dadamu. Suasana kacau. Semua orang berlari dan berteriak dan berusaha keluar," ujarnya.
Saksi mata melaporkan banyak anak-anak yang berada di konser itu.
Manchester Arena, arena indoor terbesar di Eropa, dibuka pada 1995 dan berkapasitas 21.000 orang. Tempat itu biasa dipakai untuk konser dan acara olahraga.
Perwakilan label rekaman Ariana Grande mengatakan sang penyanyi "baik-baik saja". Sebuah video yang diunggah di Twitter menunjukkan penggemar menjerit-jerit dan berlarian ke luar arena konser.
Tingkat kewaspadaan di Inggris berada di level "tinggi", artinya serangan dari militan dianggap sangat mungkin terjadi.
Polisi Inggris menyatakan, Senin (Selasa WIB) bahwa mereka secara serius sedang menyelidiki insiden yang terjadi di Kota Manchester saat penyanyi asal AS Ariana Grande tampil di panggung.
"Unit pelayanan darurat langsung menanggapi secara serius insiden yang terjadi di Manchester Arena. Hindari area tersebut," kata pihak kepolisian Manchester.
Menurut laporan Sky News, beberapa orang saksi mata yang berada di lokasi mengakui bahwa mereka mendengar ledakan besar di tempat tersebut.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri