Menuju konten utama

Lagi, Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Malang

Detasemen Khusus 88 kembali menangkap terduga teroris menyusul penangkapan lima orang sebelumnya di Malang pada. Ketujuh orang tersebut diduga terlibat dalam aksi teror bom di jalan MH Thamrin pada Januari lalu.

Lagi, Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Malang
Anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap dua dari enam terduga di Malang, Jawa Timur, Minggu (21/2). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

tirto.id - Detasemen Khusus 88 (Densus 88) kembali menangkap terduga teroris menyusul penangkapan lima orang sebelumnya di Malang pada Selasa (1/3/2016). Ketujuh orang tersebut diduga terlibat dalam aksi teror bom di jalan MH Thamrin pada Januari lalu.

Kedua terduga teroris itu antara lain, S (25) alias DA, warga Batua Raya LR Mekanis, Kelurahan Palopo, Makassar dan KW (43), warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun. Densus 88 menangkap keduanya di area makam Eyang Setuhu di Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Sebelumnya, Sabtu (20/2/2016) Densus 88 telah menangkap ditangkap lima orang terduga teroris di Malang. Mereka adalah Achmad Ridho Wijaya, Rudi Hadianto, Badrodin, Romli dan Handoko.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri Irjen Anton Charliyan menegaskan bahwa ketujuh terduga teroris yang ditangkap di Batu Malang tersebut mengetahui rencana aksi bom Thamrin.

"Mereka kumpul-kumpul di Batu, Malang. Mereka sudah tahu (rencana aksi bom Thamrin) sekitar sebulan sebelum kejadian bom Thamrin," kata Anton Charliyan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Anton menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut dihadiri beberapa orang dari lima terduga teroris yang dibekuk di Malang pada Februari 2016. Kendati demikian, Anton enggan menyebut nama dari terduga teroris tersebut.

Anton menyebut, selain merencanakan aksi, pertemuan itu juga membahas pencarian dana teror dengan melakukan perampokan (fai).

"(Dalam pertemuan di Batu), dibahas rencana mereka akan melakukan fai terhadap supermarket, WNA dan menargetkan serangan ke polisi," katanya.

Baca juga artikel terkait BOM THAMRIN atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH