tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengumumkan berhasil meraup laba bersih senilai Rp25,8 triliun pada 2016. Pencapaian ini tumbuh satu digit di 2,18 persen secara tahunan (year on year) pada 2016. Adapun laba konsolidasinya mencapai Rp26,2 triliun.
Sebagaimana dikutip Antara, pertumbuhan laba yang hanya 2,18 persen itu tidak lepas dari upaya "hati-hati" perseroan yang terindikasi dari kenaikan rasio pencadangan untuk kredit bermasalah mencapai 170,53 persen pada 2016 dari 151 persen pada 2015.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengatakan pendapatan perseroan pada 2016 banyak ditopang oleh pemasukan dari komisi (fee based income) yang tumbuh hingga 25,2 persen atau menjadi Rp9,2 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih tumbuh 16,2 persen menjadi Rp65,7 triliun.
"Pendapatan bunga itu disumbang pertumbuhan kredit yang 13,8 persen atau Rp635,3 triliun," ujar Asmawi pada Selasa (31/1/2017).
Sementara itu, Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan penyebab pertumbuhan laba BRI yang hanya 2,18 persen ialah sikap perseroan yang lebih memilih "hati-hati" di tengah masih melambatnya perekonomian dan trend kredit bermasalah industri perbankan yang terus menanjak.
"Kalau dibilang target meleset? Tidak meleset. Kita tetap tumbuh positif. Namun pada 2016, perseroan kita kelola secara profit tapi tetap pruden," ujar Sunarso.
Dengan upaya hati-hati tersebut, kata Sunarso, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BRI pada 2016 turun menjadi 2,03 persen dari 2,02 persen (gross). Sementara rasio pencadangan naik dari 151,5 persen menjadi 170 persen.
Sunarso menambahkan, dengan pertumbuhan kredit 13,8 persen di akhir Desember 2016, BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga sebesar Rp723,8 triliun atau tumbuh 12,6 persen.
"Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BRI menjadi 87,7 persen dan rasio kecukupan modal inti menjadi 22,9 persen," ujar dia.
Data terakhir mencatatkan aset BRI secara konsolidasi terkumpul Rp1003,6 triliun atau tumbuh 14,3 persen dibandingkan 2015 yang sebesar Rp878,4 triliun.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom