tirto.id - Film "Sore: Istri dari Masa Depan" telah tayang di bioskop sejak 10 Juli 2025. Dibintangi Sheila Dara sebagai Sore, dan Dion Wiyoko sebagai Jonathan, film garapan Yandy Laurens ini memberikan narasi puitis dan kata-kata cinta yang romantis, juga filosofis.
Kata-kata puitis yang muncul tidak sekadar menjadi pemanis dalam film "Sore: Istri dari Masa Depan", tetapi juga penuh makna. Salah satu kalimat yang paling banyak dikutip di media sosial adalah “Ada tiga hal yang tidak dapat dibatalkan oleh waktu: masa lalu, rasa sakit, dan kematian.”
Sore yang kehilangan orang terkasih, Jonathan berusaha mengubah takdir melalui time loop. Namun, pada akhirnya dia tetap gagal meski sudah berusaha berulang kali. Dia tetap kehilangan orang yang dicintainya.
Yandy Laurens sebagai penulis skrip sekaligus sutradara menyuguhkan dialog yang tak sekedar romantis, tetapi juga penuh makna. Berikut ini adalah beberapa kutipan cinta yang penuh makna dari film "Sore: Istri dari Masa Depan".
“Ada tiga hal yang tidak dapat dibatalkan oleh waktu: masa lalu, rasa sakit, dan kematian.”
Dialog film "Sore: Istri dari Masa Depan" di atas menjadi salah satu yang paling banyak dikutip di media sosial. Tak sekadar romantis, kalimat di atas menggambarkan tidak ada yang abadi dalam hidup.
Oleh karena itu, jika tidak bisa menerima kehilangan, sesuatu dari masa lalu tidak bisa diubah. Hal ini terlihat dari akhir cerita Sore dan Jonathan. Jo, seberapa banyak Sore berusaha mengubah hidupnya agar lebih sehat pada akhirnya tetap meninggal di usia yang relatif muda.
“Tahu nggak kenapa senja itu menyenangkan? Kadang dia merah merekah bahagia, kadang dia hitam gelap berduka, tapi langit selalu menerima senja apa adanya.”
Film "Sore: Istri dari Masa Depan" menggunakan perumpamaan senja dan langit sebagai simbol cinta yang tulus. Namun, hal itu juga menjadi paradoks karena senja, juga dapat berarti sebagai akhir hari atau kehilangan.
Di dalam semesta Chairil Anwar misalnya, dalam puisi "Senja di Pelabuhan Kecil", H.B Jassin dalam buku "Pelopor Angkatan 45" menggambarkan senja sebagai perasaan kuat dari hati yang rapuh.
“Dalam senyap, beku bumi mengajak mereka datang untuk seolah bisa menghentikan waktu.”
Film "Sore: Istri dari Masa Depan" menggunakan latar cerita di Kroasia, yang dekat dengan Kutub Utara memperkuat kutipan di atas. Hal ini menggambarkan momen Sore, yang sangat merindukan suaminya, Jonathan.
“Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilihmu.”
Ungkapan yang terkesan hiperbolis di atas menggambarkan betapa besar cinta sore kepada Jonathan. Meski cerita cinta mereka tidak selalu bahagia, tetapi Sore tidak pernah menyesali setiap detik yang mereka lewati, bahkan ingin terus mengulanginya.
“Orang berubah bukan karena rasa takut, tapi karena dicintai.”
Kutipan di atas menggambarkan seberapa keras Sore mengubah Jonathan agar menjadi pribadi yang menjalani hidup sehat karena takut kehilangan, pada akhirnya Jonathan sendiri yang bisa mengubahnya. Dia hanya bisa mendorong melalui perasaan cinta yang dimilikinya, tetapi akhirnya Jonathan yang menentukan akan berubah arau tidak.
Editor: Fitra Firdaus
Masuk tirto.id


































