Menuju konten utama

KTT G20 Momentum Tingkatkan Kepercayaan Investor pada Indonesia

Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum penting untuk bisa meningkatkan kepercayaan investor pada Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi.

KTT G20 Momentum Tingkatkan Kepercayaan Investor pada Indonesia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum penting untuk bisa meningkatkan kepercayaan investor pada Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi.

"Momentum G20 kami akan jadikan sebagai momentum strategis terukur dan betul-betul kita harus manfaatkan peluang ini dalam rangka meyakinkan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk tetap percaya kepada Indonesia dalam menanamkan modalnya di negara kita," katanya dikutip Antara, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Bahlil menuturkan, laju Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung yang terus meningkat, begitu pula dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang semakin baik setiap tahunnya terjadi karena kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia.

Kepercayaan tersebut salah satunya juga didukung kepemimpinan Presiden Jokowi yang cemerlang, diantaranya terkait pengendalian COVID-19, pemulihan ekonomi, hingga upaya untuk membangun ekosistem dan stabilitas ekonomi.

"Presiden Jokowi menurut saya memimpin negara kita dalam posisi yang on the track dalam konteks mengendalikan pandemi, pemulihan ekonomi, sekaligus mampu melakukan cara di luar kelaziman untuk membangun ekosistem dan stabilitas ekonomi khususnya terkait hilirisasi," jelasnya.

Dalam forum G20, lanjutnya, Pemerintah Indonesia akan fokus untuk terus mendorong transformasi ekonomi lewat hilirisasi. Ia menyebut hilirisasi tidak hanya terkait nikel.

Nikel, menurutnya jadi pelajaran besar bagi Indonesia untuk bisa meningkatkan nilai tambah ekspor nasional mengingat hilirisasi nikel telah meningkatkan ekspor nasional dari hanya 3,3 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 20,9 miliar dolar AS pada 2021.

"Di 2022, taksiran kami akan mencapai 27 sampai 30 miliar dolar AS," kata Bahlil.

Lebih lanjut ia mengemukakan empat poin yang telah disepakati di tingkat menteri di kelompok kerja perdagangan, investasi dan industri, khususnya sektor investasi, akan masuk dalam pembahasan di tingkat kepala negara nanti.

Keempat poin itu yakni hilirisasi dan penciptaan nilai tambah, kolaborasi dengan pengusaha daerah dan UMKM, pemerataan investasi hingga Bali Compendium.

Baca juga artikel terkait KTT G20 2022

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang