Menuju konten utama

Kronologi Kasus Dewi Perssik dan RT Soal Sapi Kurban dan Update

Kronologi kasus Dewi Perssik dan Pak RT Malkan soal sapi kurban.

Kronologi Kasus Dewi Perssik dan RT Soal Sapi Kurban dan Update
Sapi jenis simental. FOTO/antaranews

tirto.id - Dewi Perssik berselisih paham dengan Ketua RT 06/RW 04, Kelurahan Cilandak Barat, bernama Malkan. Perselisihan ini diawali karena sapi kurban.

Kronologi perselisihan Dewi Perssik ini berbuntut panjang hingga ditangani polisi. Video yang viral di media sosial menunjukkan Dewi Perssik yang sampai menangis dikelilingi warga.

Dewi juga menjelaskan, banyak orang yang memanfaatkan peristiwa ini untuk menebarkan fitnah soal kasus sapi kurban tersebut.

Melalui akun Instagram Story, Dewi Perssik mengatakan kasus sapi kurban ini bahkan hingga dikaitkan ke ranah politik.

Kronologi Dewi Perssik Soal Sapi dan Perselisihan Pak RT

Menurut Dewi Perssik, perselisihan ini terjadi akibat miskomunikasi. Awalnya ia menitipkan sapi yang dibelinya dari Brebes di halaman Masjid Babul Khoirot.

Karena dititipkan di masjid tersebut, pengurus masjid dan warga sekitar mengira Dewi akan mengurbankan dan menyembelih sapinya di Babul Khoirot.

Saat asisten Dewi Perssik hendak mengambil sapi tersebut, terjadi perselisihan. Melalui video di akun Instagramnya, Dewi mengatakan, sapi tersebut akan dikurbankan di tempat lain.

Perselisihan muncul ketika asisten rumah tangga (ART) dan pegawai Dewi mendapat respons yang tidak menyenangkan saat hendak mengambil sapi itu.

"ART aku sama security aku dimarahin, pak RT-nya bilang 'kita tidak butuh daging.' Kok ngamuk," ujar Dewi.

Tak hanya itu, saat meminta tolong untuk memindahkan sapi, Ketua RT justru meminta uang Rp 100 juta. Begitu juga seandainya Dewi meminta tolong untuk menyembelih.

"Pak tolong dong untuk sama-sama, minta tolong sapinya naikin ke atas, jawabnya 'minta Rp 100 juta,'" kata Dewi.

Sementara itu, menurut Ketua RT Malkan, ia mengaku tidak mengetahui sapi milik Dewi Perssik hanya dititipkan di masjid itu dan akan disembelih di tempat lain.

Kepolisian kemudian memediasi Dewi Perssik dan Ketua RT Malkan terkait penolakan daging sapi kurban agar masalah tersebut bisa terselesaikan.

"Melalui mediasi kita bantu luruskan karena hingga kini mediasi belum ada kata sepakat," kata Kapolsek Cilandak, Kompol Wahid Key saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Wahid menjelaskan, mediasi terkait ketidaksepahaman antara Dewi dan Ketua RT itu digelar pada Kamis (29/6/2023) di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dia menegaskan, dalam mediasi itu tidak terjadi keributan namun hanya sebagai pertemuan antara kedua belah pihak untuk menyamakan pemikiran.

Adapun peran pihak kepolisian hanya menyediakan fasilitas untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait kasus tersebut.

Pihaknya menunggu pertemuan lanjutan antara kedua belah pihak untuk membicarakan hal tersebut dalam waktu dekat.

Dewi Perssik menuturkan, pihaknya merasa sebagai warga di lingkungan tersebut membutuhkan rasa empati dari lainnya.

"Memang masjid bukan tempat titipan sapi, tapi aku mau tanya sama kalian semuanya yang punya rasa empati, hati dikit aja," ujar Dewi.

Menurut Dewi, alasan menaruh sapi miliknya di masjid lantaran mengingat padatnya jam kerja hingga di rumahnya hanya ada perempuan.

Terlebih, dia sering membayar parkir kepada Ketua RT tersebut sehingga merasa tidak ada salahnya menitipkan sapi sebentar ke masjid.

"Katanya perlu pakan, parkiran, dan dibersihkan katanya. Cuma beberapa jam apa saya enggak bisa ditolong," katanya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom