tirto.id - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan beberapa pihak terkait berencana untuk segera menemui Pemerintah Korea Selatan guna membahas soal tata kelola penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) skema government to government (G to G). Salah satu pembahasannya juga berkaitan dengan roster.
Roster merupakan suatu sistem yang mencatat data Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang telah memenuhi persyaratan untuk dapat diseleksi dan dipilih oleh Calon Pemberi Kerja (Sajang/Majikan) di Korea Selatan.
“Dalam waktu dekat, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Perlindungan Pekerja Indonesia akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Duta Besar RI di Seoul untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah Korea Selatan guna membahas data roster tersebut di atas serta hal-hal lain dalam memperbaiki tata kelola penempatan PMI skema G to G ke Korea Selatan,” kata Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Tarigan dalam konferensi pers di Kantor KP2MI, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).
Seriulina mengungkapkan, kondisi roster G to G Korea Selatan per 13 Desember 2024, tercatat sebanyak 13.611 CPMI. Jumlah itu terdiri dari lulusan tahun 2022 sebanyak 1.153 CPMI, lulusan 2023 sebanyak 5.487 CPMI atau 32 persen, dan lulusan 2024 sebanyak 6.971.
Seriulina menyebut, jumlah lulusan 2024 masih akan terus bertambah. Mengingat pengumuman kelulusan gelombang keempat atau yang terakhir, baru dilakukan minggu lalu.
“Nah, secara umum jika melihat roster lulusan tahun yang lama, yaitu tahun 2022 dan 2023, maka jumlah roster yang tersisa itu sebanyak 6.640 (CPMI) atau hanya sekitar 26 persen dari yang di-approval, jadi kurang dari 30 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut Seriulina menambahkan, kini KP2MI telah melepas sebanyak 400 PMI skema G to G dengan menggunakan visa E9 ke Korea Selatan. Ratusan pekerja migran itu akan berangkat pada Senin (16/12/2024) malam dan Selasa (17/12/2024) malam.
“Kedua penerbangan ini merupakan penerbangan terakhir di tahun 2024,” ujar Seriulina.
Penempatan pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan melalui skema G to G tahun 2024 mencapai 10.111 PMI. Namun, jumlah PMI yang dikirim tahun ini menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 11.570 PMI.
Hal tersebut dikarenakan kondisi ekonomi di Republik Korea yang tengah mengalami penurunan sehingga permintaan terhadap pekerja migran Indonesia juga berkurang dibandingkan tahun lalu.
Namun, jumlah penempatan PMI ke Korea Selatan tahun 2024 merupakan yang tertinggi dibandingkan penempatan G to G ke negara lainnya, seperti Jepang.
“Dimana ke Jepang kita hanya memberangkatkan tahun ini adalah 311 pekerja migran dan demikian juga ke Jerman tahun ini juga menampakkan 111 PMI,” ungkap Seriulina.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang