tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan 26 konsultan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. Layanan bimbingan manasik haji diberikan secara daring (online) dan luring (offline).
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, Zulkarnain Nasution mengatakan ibadah adalah layanan inti dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apalagi, setiap jemaah diharuskan membekali dirinya dengan ilmu manasik.
Menurut Zulkarnain, di situ lah pentingnya proses bimbingan ibadah. Dengan begitu, jemaah bisa memahami proses penyelenggaraan ibadah haji dan diharapkan bisa melaksanakannya secara mandiri.
"Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di tanah air. Namun tingkat pemahaman jemaah memang bermacam-macam. Karenanya proses bimbingan terus dilakukan saat jemaah di Tanah Suci," kata Zulkarnain melalui keterangan tertulis, Senin (5/6/2023).
Zulkarnain menuturkan pemerintah telah menunjuk para konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji terkait peribadatan. Sebanyak empat orang ditempatkan di kantor Daker, sedangkan yang lainnya di tempatkan di setiap sektor perumahan jemaah haji, termasuk sektor Masjidilharam.
Konsultan ibadah ini adalah para kiai, akademisi, dan praktisi perhajian yang memiliki kompetensi untuk memberikan layanan konsultasi masalah-masalah haji.
“Untuk memudahkan jemaah, layanan konsultasi ibadah ini didesain untuk dapat dilakukan secara offline dan online,” ucapnya.
Secara luring, para konsultan dan pembimbing bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing. Konsultan yang berada di kantor Daker Makkah juga akan melakukan visitasi ke sektor untuk melakukan pembekalan.
"Secara online, kami sudah menyebar nomor telepon para konsultan ini kepada semua jemaah melalui PPIH Kloter. Sehingga jemaah dapat berkonsultasi dengan mudah,” ujarnya.
Zulkarnain berharap keberadaan para konsultan dan pembimbing ibadah dapat dimaksimalkan oleh para jemaah dalam memahami manasik haji. Pemahaman yang baik diharapkan memudahkan jemaah dalam beribadah dan dapat mengantarkan mereka meraih kemabruran.
"Semua masalah yang dihadapi jemaah terkait ibadah, harus tuntas dan terselesaikan sebelum pulang ke tanah air. Para konsultan dan pembimbing dihadirkan untuk membantu jemaah dalam hal itu," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan