Menuju konten utama
TIK

Konsep Dasar Pemrograman Pascal pada Komputer

Pascal merupakan bahasa pemrograman yang memiliki orientasi untuk menciptakan program-program yang lebih terstruktur.

Konsep Dasar Pemrograman Pascal pada Komputer
Ilustrasi. foto/istockphoto

tirto.id - Pada generasi kedua, bahasa pemrograman pada komputer menggunakan assembly.

Banyak pengguna merasa kesulitan dalam mengaplikasikan bahasa pemrograman tersebut.

Sehingga, dikembangkanlah bahasa-bahasa pemrograman yang mirip dengan bahasa manusia supaya lebih mudah untuk aplikasikan. Bahasa pemrograman tersebut adalah bahasa generasi ketiga atau 3 GL (third-generation language).

Dikutip dari bukuBahasa Pemrograman: Pascal oleh Elis Ratna (2010: 3), penggunaan bahasa dalam generasi ketiga tersebut, memakai bahasa Inggris untuk bahasa pemrograman lantaran dinyatakan sebagai bahasa internasional.

Selain itu, bahasa generasi ketiga juga kerap disebut dengan bahasa tingkat tinggi atau HLL (high-level language).

Salah satu jenis dari bahasa tingkat tinggi yang sering digunakan dalam pemrograman adalah Pascal.

Pascal pertama kali dirancang oleh seorang profesor bernama Niklaus Wirth dari Technical University (Switzerland).

Tujuan pemrograman pascal yaitu orientasi untuk dapat digunakan dalam segala tujuan pemrograman.

Nama Pascal dinukil dari seorang ahli matematika dan filsofi Perancis bernama Blaise Pascal sebagai sebuah penghargaan kepadannya.

Kompiler pertama kali yang menggunakan bahasa Pascal adalah computer CDC 6000 (Control Data Corporation).

Kompiler tersebut diluncurkan oleh Profesor Niklaus pada tahun 1971 dengan tujuan untuk membantu mengajar program komputer secara sistematis dan terstruktur.

Secara sederhana, Pascal merupakan bahasa pemrograman yang memiliki orientasi untuk menciptakan program-program yang lebih terstruktur.

Beberapa contoh produk pascal yang telah beredar di pasaran hingga saat ini seperti, UCSD Pascal, MS-Pascal, Apple Pascal, Turbo Pascal dan lainnya.

Tahapan dalam Pembuatan Kode-kode Pemrograman Pascal

Bahasa Pascal merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang banyak digunakan saat ini. Penggunaan bahasa Pascal terbilang lebih mudah daripada jenis bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya.

Dikutip dari modulKonsep Dasar Pemrograman Pascal oleh I Putu ENK (2005:1), beberapa tahapan pembuatan kode-kode pemrograman pascal dalam computer yang dianjurkan sebagai berikut:

1. Pemahaman Masalah

Pemahaman masalah merupakan tahapan awal dalam memahami program komputer. Selain itu, pemahaman masalah termasuk ke dalam hal paling kritis dalam membangun suatu program komputer.

Dalam tahapan pemahaman masalah, setidaknya terdapat tiga komponen yang harus diidentifikasi dengan jelas dari siklus pengolahan data yaitu masukan, proses, dan luaran.

2. Pembuangan Diagram Alir, Algoritma, atau Pseudocode

Setelah memahami tiga komponen dari siklus pengolahan data, maka tahapan selanjutnya adalah penggambaran (representasikan) ke dalam salah satu dari diagram alir, algoritma, maupun pseudocode.

Representasi dari siklus pengolahan data dalam bentuk salah satu diagram yang telah dipilih, kemudian digunakan untuk menjelaskan tahapan instruksi yang nantinya akan dikerjakan oleh komputer dengan runut serta rinci.

3. Pengkodean (Coding)

Tahapan ketiga disebut dengan pembuatan kode program atau pemrograman komputer. Proses pemrograman harus dilakukan dengan mengacu kepada hasil-hasil dua tahapan yang telah dilalui.

4. Pengujian (Testing)

Tahapan setelah menyelesaikan rancangan program adalah testing. Langkah ini bertujuan untuk melihat, apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau justru terjadi kendala dalam kode program tersebut.

Beberapa masalah yang sering terjadi pada kode program, yaitu kesalahan sintaks (syntax error), kesalahan logika (logical error), dan kesalahan tidak terstruktur (unstrucktured error). Pada tahapan testing, kode dapat dibenarkan jika menemukan kesalahan-kesalahan.

5. Dokumentasi (Maintenance)

Tahapan terakhir adalah menulis program yang telah bekerja dengan sesuai. Lakukan dokumentasi pada algoritma dan kode-kode, apabila nanti terjadi modifikasi minor.

Apabila menemukan permasalahan berupa program yang berbeda dengan permasalahan sebelumnya.

Sebaiknya, melakukan modifikasi kode yang baru, karena memodifikasi kode lama akan menyulitkan dan membutuhkan waktu yang relatif lama.

Baca juga artikel terkait ALGORITMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno