tirto.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta instansi terkait mempercepat riset tentang cadangan air tanah di lokasi pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
Usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/3/2017), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pemerintah pusat sebenarnya sudah meminta data cadangan air tanah di lokasi pabrik itu dari PT Semen Indonesia dan Pemerintah Daerah Jawa Tengah, namun belum mendapatkannya sampai saat ini.
Dia juga sudah bertemu dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan memintanya membantu mempercepat riset tentang cadangan air tanah di lokasi pabrik semen Rembang.
"Saya minta tolong kepada Menteri ESDM untuk wilayah cadangan air tanah yang dipersoalkan itu, apa betul ada aliran sungai di bawah tanah," kata Siti Nurbaya, seperti diberitakan Antara.
Hari ini, menurut dia, juga ada rapat yang dipimpin mengenai upaya mempercepat riset tentang cadangan air tanah di sekitar pabrik semen Rembang. Riset itu diperkirakan selesai akhir April 2017.
"Tapi saya minta dicepatkan juga, dan diminta diundang juga ESDM-nya, karena otoritas terkait riset-riset itu di ESDM," katanya.
Ia menjelaskan kalau riset menunjukkan cadangan air tanah ada di lokasi pabrik maka keputusan soal pengoperasian pabrik harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
"Kalau ada harus ambil langkah-langkah lain," katanya.
Di tengah penolakan warga dengan keberadaan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno justru mengklaim optimistis pabrik Semen Indonesia di Rembang bisa mulai beroperasi April 2017.
"Persis tanggalnya belum ditentukan, tetapi kami optimis pada April 2017," katanya saat meninjau pabrik Semen Indonesia,di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2017) seperti diberitakan Antara.
Rini datang ke pabrik Semen Indonesia di Rembang menggunakan helikopter dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, setelah mendarat dari Jakarta.
Rini meninjau pabrik didampingi Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri