tirto.id - Pada Maret 1996, trio KLa Project memainkan konser dalam format akustik di Theater Schouwburg Weltevreden (Gedung Kesenian Jakarta) dengan ditonton oleh sekitar 400 penonton.
Album ini merupakan double album yang secara total berisikan 16 buah lagu dari album terdahulu yang diaransemen menjadi format akustik. Tidak hanya membawakan kembali lagu-lagu lama, KLa Project juga merekam lagu baru yaitu “Gerimis" (KLakustik #1) dan “Salamku Sahabat” (KLakustik #2). Konser ini lantas menjelma menjadi album klasik: KLakustik yang dirilis sebulan kemudian.
Kini, 28 tahun kemudian, KLa Project merilis ulang album KLakustik dalam format double album vinyl di bawah naungan Pro Sound, pelopor label musik yang membawa genre pop kreatif di Indonesia.
Pada masanya, tidak banyak musisi Indonesia yang berani melakukan merekam penampilan live mereka, karena zaman dahulu teknologinya terbatas analog yang membuat semua harus presisi dan sempurna. Salah satu band Indonesia yang berani melakukan ini adalah KLa Project.
Ketika dirilis, album KLakustik tak hanya dirilis dalam bentuk audio, tapi juga dalam format Video Compact Disc (VCD) yang saat itu terbilang langka. Album KLakustik juga dianggap berhasil secara komersial, terjual lebih dari 150 ribu keping.
“Banyak sekali permintaan untuk kembali merilis album KLakustik dalam bentuk vinyl. Album tersebut juga berisikan lagu-lagu terbaik KLa Project yang dibawakan langsung secara live. Suatu kehormatan bagi kami dapat memberikan yang terbaik untuk para penggemar setia kami lewat rilisan vinyl ini. Semoga KLakustik dalam bentuk vinyl bisa memuaskan telinga para penikmat musik dan bernostalgia,” jelas Katon, Lilo, dan Adi.
Menurut Adi Nugroho, produser Pro Sound, album ini juga amat layak dirilis dalam bentuk piringan hitam, sebuah format yang sejak beberapa tahun terakhir menjadi format yang digemari lagi.
Menurut kami, KLa Project layak menghadirkan vinyl dari album KLakustik sebagai bukti perjalanan KLa Project di dunia musik sejak dulu,” jelas Adi.
Vinyl KLakustik ini dicetak terbatas, hanya 1.000 buah dengan banderol Rp888 ribu, bisa didapatkan secara oofline di toko PHR Senayan dan Atlas. Menurut Katon, album KLakustik dibuat dibuat dalam bentuk vinyl yang merupakan sebuah kemasan yang prestisius.
“Jika suka dengan band-nya, belilah juga albumnya dan belajarlah menjadi kolektor. Pilih band yang kita suka dan koleksi, karena audio dari vinyl itu sangat hangat seakan penyanyinya ada di hadapan kita,” tutup Katon.
Editor: Nuran Wibisono