Menuju konten utama

Kisah Pilu Pengemudi & Penumpang Ojol ketika Jakarta Mati Listrik

Pemadaman listrik yang terjadi di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah pada Ahad (4/8/2019) siang mengakibatkan sistem pemesanan transportasi online ikut terkendala.

Kisah Pilu Pengemudi & Penumpang Ojol ketika Jakarta Mati Listrik
Sejumlah pengemudi ojek daring (online) menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama.

tirto.id - Desyinta (27) baru saja sampai Jakarta ketika PLN melakukan pemadaman listrik pada Ahad (4/8/2019) siang. Ia sempat mengalami macet di perlintasan bagasi saat listrik tiba-tiba padam. Namun masalah itu tak cukup berarti karena bandara Soekarno Hatta menggunakan cadangan tenaga listrik lain dari genset.

"Sempat mati waktu tunggu bagasi, macet akhirnya tapi langsung nyala lagi, paling selang semenit," ujarnya kepada Tirto.

Usai tuntas urusan bagasi, Desy hendak pulang ke rumahnya di daerah Pasar Rabu, Jakarta Timur. Berkali-kali ia mencoba memesan taksi online, membuka aplikasi Gojek dan Grab hingga lebih dari lima kali. Tapi, sinyal Telkomsel di selulernya tidak mendukung pemesanan.

"Akhirnya gue naik taksi biasa, mungkin ini kena Rp200 ribuan," katanya.

Hingga pukul 17.47 WIB perjalanannya baru sampai daerah Pejaten. Padahal, ia sudah menaiki taksi dari pukul 4 sore. Jalanan Jakarta ikut macet akibat listrik padam.

Ulan, pelanggan transportasi pesan online bernasib serupa. Ia sudah berupaya memesan ojek online hingga enam kali pemesanan tapi selalu gagal. Hingga akhirnya pada pesanan ketujuh, aplikasi Gojek miliknya berhasil mendapatkan pengemudi.

"Perlu waktu sekitar 1,5 jam sampe akhirnya nyantol pengemudi," katanya.

Nasihin, pengemudi Gojek yang ditumpangi Ulan mengaku tidak kesulitan mendapat order, namun ia harus membatalkan banyak pesanan. Aplikasi miliknya berjalan lancar, tapi aplikasi milik penumpangnya banyak mengalami gangguan. Akibatnya, pesanan tetap masuk di aplikasi pengemudi, namun ada eror di aplikasi penumpang.

"Saya pakai XL tidak ada masalah. Pelanggan saya kebanyakan pakai Telkomsel dan Indosat," kata Nasihin seperti disampaikan Ulan.

Kemacetan yang terjadi di jalan juga turut membikin pembatalan dalam aplikasi ojek online bertambah. Nasihin mengeluh soal macet yang terjadi akibat lampu pengatur lalu lintas mati. Karena pelanggan terlalu lama menunggu, akhirnya ia pun terpaksa membatalkan pesanan.

Sementara itu dari pihak manajemen, Gojek menyatakan bahwa aplikasi mereka tetap beroperasi seperti biasa. Hanya saja, gangguan pasokan listrik tersebut tetap berimbas pada jaringan komunikasi selular, sehingga layanan internet menjadi tidak stabil dan membikin kendala pemesanan layanan Gojek di beberapa area.

"Untuk itu kami menghimbau agar para pengguna memastikan koneksi yang lancar saat melakukan pemesanan layanan Gojek," kata Kristy Nelwan, VP Corporate Communications Gojek dalam rilis yang diterima Tirto.

PLN pada Ahad siang memang melakukan pemadaman listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah pada Ahad siang.

Gangguan yang terjadi pada sisi transmisi PLN di Ungaran dan pemalang 500 kV mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan. Kondisi ini diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa dan mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah mengalami pemadaman.

Namun baru pada Ahad sore, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani membuat pernyataan resmi soal perkara ini. Ia menyatakan pasokan listrik wilayah Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat bakal kembali normal dalam waktu 3 hingga 4 jam ke depan, sejak pukul 16.30 WIB.

Sejak pukul 16.00 WIB, kata Sripeni, pasokan setrum tambahan untuk kebutuhan di tiga wilayah itu, yang mencapai 20.000 Megawatt, sudah kembali dialirkan dari wilayah Timur.

"Listrik dari Jawa Timur sudah masuk ke Saguling dan Cirata, kemudian PLTA Cirata dan Saguling berfungsi menstabilkan tegangan hingga ke Gandul," ujar Sripeni di kantor P2B PLN, Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (3/9/2019).

Setelah dari Gandul, rencananya pasokan listrik tambahan tersebut akan dialirkan ke PLTU Suralaya untuk kebutuhan Banten, sementara untuk tambahan pasokan listrik di Jakarta akan disalurkan ke PLTU dan PLTGU Muara Karang.

"Mudah-mudahan sistem pembangkit DKI Jakarta, pasokan menuju ke sana berjalan lancar, kira-kira 3 jam bisa pulih. Banten dan Jawa barat akan dipasok melalui Suralaya dan akan mendispet ke pelanggan. Di Banten dan Jawa barat penormalan kira-kira 4 jam lagi," ujar Sripeni.

Karena Sripeni menyatakan proses pemulihan aliran setrum bertahap sejak pukul 16.30 WIB maka listrik kemungkinan akan menyala di Jakarta pada pukul 19.30 WIB, sedangkan di Banten dan Jawa Barat, listrik akan mulai menyala pada pukul 20.30 WIB.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Aditya Widya Putri
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Agung DH