Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat Singkat: Bersabar dan Berserah Diri Kepada Allah SWT

Khutbah Jumat singkat dan terbaru pekan ini bertema tentang bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT.

Khutbah Jumat Singkat: Bersabar dan Berserah Diri Kepada Allah SWT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau pencarian anak sulungnya di Sungai Aaree Kota Bern, Swiss. foto/ Kemenlu RI

tirto.id - Naskah Khutbah Jumat singkat dan terbaru pekan ini mengambil tema tentang bersabar dan tawakal kepada Allah SWT.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatulaahi wabarakatuh..

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan nikmat dan hidayah-Nya kita dipertemukan kembali dalam majelis khotbbah dan salat Jumat berjamah.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia.

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita, Aamiin allahumma aamiin.

Khotbah Jumat Singkat dan Terbaru

Hadirin jamaah Jumat kaum muslimin rahimakumullah,

Tentu sebagian besar dari kita telah mengetahui berita yang belum lama beredar tentang keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sang istri Atalia, di mana anak tertua mereka Emmeril Khan Mumtadz hilang terseret arus saat sedang berenang di sungai Aare, Bern, Siwss Kamis lalu, 26 Mei.

Hingga hari ini, Jumat, 3 Juni 2022 sudah memasuki hari ke-8 pencarian, anak yang kerap disapa Eril ini belum ditemukan.

Sebagai orangtua, tentu perasaan sedih, kehilangan, was-was dan lain-lain dirasakan oleh Kang Emil dan Atalia, namun keduanya tetap menunjukkan sikap sabar dan tawakal atau berserah diri sepenuhnya pada Allah SWT.

Hal ini terlihat dalam laman instagram Ibu Atalia yang menuliskan bahwa dirinya menitipkan Eril dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilik yang sebenarnya, Allah SWT, dimana pun putra tercintanya berada.

"Insya Allah kamu tidak akan kedinginan, kelaparan atau kekurangan apapun. Bahkan kamu akan mendapatkan limpahan kasih sayang, karunia dan kebahagiaan yang tak pernah putus," tulisnya.

Begitu pula di media sosial, Ridwan Kamil mengaku ikhlas atas musibah yang menimpa anaknya, ia mengumandangkan azan untuk melepas sang putra saat akan kembali ke Indonesia.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Dari peristiwa hilangnya ananda Eril, tentu ini menjadi pengingat buat kita semua agar selalu berserah kepada sang pemilik kehidupan, Allah SWT.

Apa yang ditunjukkan keluarga Ridwan Kamil, menjadi salah satu contoh mereka sabar, tabah dan tawakal atas kehendak Allah SWT.

Dalam surah Luqman ayat 34, Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ عِنۡدَهٗ عِلۡمُ السَّاعَةِ‌ ۚ وَيُنَزِّلُ الۡغَيۡثَ‌ ۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِى الۡاَرۡحَامِ‌ ؕ وَمَا تَدۡرِىۡ نَفۡسٌ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدًا‌ ؕ وَّمَا تَدۡرِىۡ نَـفۡسٌۢ بِاَىِّ اَرۡضٍ تَمُوۡتُ ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ

Innal laaha 'indahuu 'ilmus saa'ati wa yunazzilul ghaisa wa ya'lamu maa fil arhaami wa maa tadrii nafsum maazaa takisbu ghadaa; wa maa tadrii nafsum bi ayyi ardin tamuut; innal laaha 'Aliimun Khabiir

Artinya: "Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal." (QS. Luqman: 34)

Ayat ini memaparkan ada lima hal gaib yang hanya diketahui Allah hakikatnya. Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang kapan hari Kiamat tiba; dan Dia yang menurunkan hujan pada waktu, tempat, dan kadar yang ditentukan-Nya; dan mengetahui apa yang ada dalam rahim, terutama jenis kelamin, karakter, dan sifat-sifatnya.

Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya atau didapatinya besok, namun mereka tetap wajib berusaha. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.

Sungguh, Allah Maha Mengetahui dengan ilmu-Nya yang mutlak dan tidak terbatas pada lima hal gaib tersebut, Maha Mengenal karena ilmu-Nya meliputi hal-hal lahir dan batin.

Terkait dengan kasus yang menimpa Eril, pada ayat ini, perkara gaib yang diketahui Allah yakni hanya Dia yang mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakan oleh seseorang esok harinya.

Kita sebagai manusia dapat merencanakan apa yang akan dikerjakan, namun semuanya itu hanyalah bersifat rencana saja.

Jika Allah menghendaki, pekerjaan itu akan terlaksana. Akan tetapi, jika Allah tidak menghendaki, tentu saja tidak sukar bagi-Nya untuk menghalangi terlaksananya.

Seseorang tidak mengetahui di mana ia akan meninggal dunia nanti. Apakah di daratan, di lautan, ataupun di udara. Apakah di negeri ini, atau di negeri yang lain. Hanya Allah saja yang dapat mengetahuinya dengan pasti.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Tawakal adalah bergantung kepada Allah semata dan mengandalkan-Nya dalam segala urusan, karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah pencipta segala sesuatu, pencipta manfaat dan mudarat.

Seperti dikutip laman NU Online, tidak ada yang mengenakan bahaya dan memberikan manfaat secara hakiki kecuali hanya Allah.

Jadi jika seorang hamba telah meyakini hal itu dan memantapkan hatinya terhadap ketentuan Allah SWT serta selalu mengingatnya, maka dia akan terus mengandalkan Allah dan berserah diri kepada-Nya dalam urusan rezeki dan segala urusan yang lain serta akan menjauhi kecenderungan berbuat maksiat, terutama ketika berada dalam kesulitan.

Inti dari tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah dan percaya penuh kepada-Nya disertai melakukan sebab, usaha dan ikhtiar. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman mengutip perkataan seorang ulama yang memiliki makna:

“Bekerjalah secara lahiriah dan bertawakal-lah kepada Allah secara batin. Seorang hamba meskipun bekerja, ia tidaklah mengandalkan pekerjaannya, akan tetapi dalam hal tercukupinya segala urusan, ia hanya bergantung kepada Allah. ”

Demikianlah khotbah Jumat kali ini, semoga apa yang disampaikan dapat diambil manfaatnya dan kita semua menjadi orang-orang yang selalu bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT.

Aamiin yaa rabbal 'alamiin

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom