Menuju konten utama

Keterisian Tempat Tidur RS COVID-19 di Bandung Capai 79,9 Persen

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan penularan COVID-19 di wilayahnya sedang mengalami tren kenaikan.

Keterisian Tempat Tidur RS COVID-19 di Bandung Capai 79,9 Persen
Ilustrasi Pasien Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) rawat inap rumah rakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Bandung mencapai 79,9 persen. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan hal itu akibat kenaikan kasus penularan virus Corona di wilayahnya.

"Tren naik terus. Ini saya pikir sudah di titik psikologis, menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan baik rumah sakit atau tenaga medisnya sebentar lagi kolaps. Saya mah ngeri saja," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/6/2021).

Yana mengatakan kenaikan tren kasus positif COVID-19 di Kota Bandung terjadi usai lebaran Idulfitri 2021. Hal itu tetap terjadi meski pemerintah membatasi mobilitas warga pada masa libur panjang guna menekan risiko penularan COVID-19.

"Saya enggak bisa bayangkan kalau pemerintah pusat dan daerah enggak membatasi mudik, khawatir kaya India," kata dia.

Yana mengimbau warga yang hendak berpergian atau pulang dari luar daerah menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19.

​​​​​​​"Kalau saya kuncinya PPKM Mikro. RT RW paling hapal warganya yang lakukan perjalanan mudik. Jadi pas datang suruh isolasi," kata Yana.

Data Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung menunjukkan jumlah akumulatif kasus infeksi virus Corona (SARS-CoV-2) di Kota Bandung bertambah 101 menjadi total 19.927 pada Sabtu (5/6/2021), setelah penambahan kasus COVID-19 sebanyak 102 menjadi 19.826 kasus dan pada Jumat (4/6/2021).

Pada Sabtu (5/6/2021), jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung tercatat bertambah 92 menjadi 780 kasus. Kasus aktif mencakup penderita COVID-19 yang menjalani perawatan dan karantina mandiri.

Baca juga artikel terkait CORONA DI BANDUNG

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan