tirto.id - Sosiologi merupakan cabang ilmu yang interdisipliner dengan bidang sastra. Kajian ini dikenal dengan sosiologi sastra.
Secara umum metode penelitian sosiologi sastra menggunakan metode kualitatif namun, ada juga peneliti yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berikut pengertian metode kualitatif maupun metode deskriptif kualitatif.
1. Metode Kualitatif
Dikutip dari buku Metode Penelitian Kualitatif oleh Lexy J. Moleong (2007:4), Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.
Pendekatan kualitatif ditujukan pada latar perseorangan atau organisasi dalam variable atau hipotesis dengan memandang sebagai bagian dari keutuhan.
Dikutip dari tesis Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Novel Galaksi Kinanthi Karya Tasaro Gk dan Pemanfaatan Hasilnya Untuk Bahan Ajar Apresiasi Sastra di Madrasah Aliyah oleh Mutmainah (2016), Sugiono mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif berguna untuk memperoleh data mendalam yaitu data yang sebenarnya sebagai suatu nilai di balik data yang tampak.
John W Creswell mengungkapkan pendapat yang sejalan dalam buku Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (2014:59), bahwa penelitian kualitatif berasal dari data alami dan analisis yang bersifat induktif maupun deduktif.
2. Metode Deskriptif Kualitatif
Untuk menemukan struktur dan aspek sosiologi sastra terkadang peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Dikutip dari buku Metodologi Penelitian oleh I Made Winartha (2006:155), metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan.
Sedangkan menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (2008:14), metode analisis berlandaskan pada filsafat post positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Suwardi menjelaskan di buku Bahan Kuliah Sosiologi Dasar (2011:63-77), ada beberapa hal-hal yang dapat dipahami dalam Metode Penelitian Sosiologi Sastra sebagai berikut,
Kesadaran Ruang Sosial dan Geografi
1. Perspektif Sosiologis
Penelitian sosiologi sastra memiliki kacamata sosiologis, dan sosiologi diartikan dalam perspektif luas. Sosiologi sastra dalam pengertian ini mencakup pelbagai perspektif yang masing-masing didasarkan pada pandangan teoretis tertentu.
Perspektif penelitian sosiologi disebut dengan sosiologi sastra karena mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan seperti, pendekatan sosiologi, atau pendekatan sosiokultural terhadap sastra.
2. Perspektif Genetika
Pada tahun 1964 pada konferensi tentang Sastra dan Masyarakat di Brussels, Goldman memberikan tesis dari catatan Girard tentang Drama The Divine Comedy. Dia menekankan kepada aspek kesejarahan teks dalam studi sosiologi sastra yang disebut strukturalisme genetik.
Proses ini merupakan posisi dimana peneliti menyusun peristiwa penelitian, keadaan, aspirasi masa depan, dan gambaran masa lalu yang menggambarkan hidup, norma masyarakat, dan kekhasan struktur sosial.
Cara Pengumpulan Data Metode Penelitian Sosiologi Sastra
Pemikiran Stuart Hall (1973) cukup penting diperhatikan bagi peneliti sosiologi sastra yang hendak menghimpun data. Cara pengumpulan data menjadi sukses analisis data sosiologis.
Data lapangan bersifat banyak dan tidak terstruktur sehingga perlu pengumpulan data dengan kartu-kartu kecil. Hall mengemukakan konsep sosiologi sastra sesudah ada pandangan-pandangan kaum Marx yaitu, strukturalis, hermeneutik, dan sastra sebagai proses komunikasi.
Teknik Klasifikasi Data Metode Penelitian Sosiologi Sastra
Dasar klasifikasi data yaitu mengikuti teori yang sudah ada. beberapa penulis membuat klasifikasi masalah sosiologi sastra.
Dalam buku Teori Kesusastraan oleh Renne Wellek dan Austin Warren (1989), mereka membuat klasifikasi masalah sosiologi sastra sebagai berikut,
1. Sosiologi sastra yang membahas status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra.
2. Sosiologi sastra membahas karya sastra itu sendiri. Pokok dari pembahasan ini adalah pesan tersirat dalam karya dan tujuannya.
3. Sosiologi sastra membahas pembaca dan pengaruh sosial karya sastra.
Teknik Analisis Data Metode Penelitian Sosiologi Sastra
Secara makna analisis merupakan proses pemaknaan. Penelitian sosiologi selalu menggunakan pemaknaan (tafsir) secara sosial.
Analisis data dapat dikatakan sebagai puncak penelitian karena merupakan titik kulminasi sukses atau gagalnya implementasi teori ke dalam data yang diklasifikasikan.
Dalam konteks sosiologi barat, landasan paling popular untuk landasan analisis adalah Teori Marxis. Di Indonesia daerah timur teori ini banyak berkembang.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Nur Hidayah Perwitasari