tirto.id - Seni lukis memiliki berbagai macam aliran. Aliran ini didasarkan pada tema, teknik, corak, dan gaya lukisan dari masing-masing karya.
Dikutip dari buku Seni Budaya Kelas IX (2015:3) sebagaimana dijelaskan oleh Soedarso, melukis adalah kegiatan olah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
Sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema, dan teknik, yang biasa disebut sebagai gaya atau aliran, baik itu dari latar belakang sejarahnya maupun cara pelukis menghasilkan karyanya dari segi teknik atau tema tertentu.
Beberapa contoh di antaranya sebuah karya yang menampilkan bentuk berdasarkan mimpi si pelukis, karya yang menampilkan keindahan secara alami, hingga karya yang menunjukkan tampilan abstrak bentuk mentah dari objek yang dilukis.
Dapat disimpulkan, setiap aliran seni lukis mempunyai caranya masing-masing untuk menampilkan sebuah karya tertentu.
Aliran Seni Lukis
Menurut Puji Lestari dalam Antropologi 2: Untuk SMA dan MA Kelas XII (2009:6), berikut merupakan contoh-contoh aliran seni lukis:
- Surrealisme
Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
- Impressionisme
Setiap bagian terkecil akan memantulkan cahaya yang berbeda, dan cahaya ini akan ditangkap mata kemudian diinterpretasikan otak sebagai bentuk-bentuk tertentu.
- Naturalisme
- Kubisme
- Romantisme
Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
- Ekspresionisme
- Realisme
Pada awal perkembangan seni lukis, realisme adalah tujuan utama untuk mendapatkan lukisan yang indah.
- Abstraksi
Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.
Penulis: Abraham William
Editor: Dhita Koesno