Menuju konten utama

Ketahui 7 Cara Atasi Cemas Saat Pandemi Corona Menurut Psikiater

Perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang dan menimbulkan sakit fisik.

Ketahui 7 Cara Atasi Cemas Saat Pandemi Corona Menurut Psikiater
Ilustrasi cemas. foto/istockphoto

tirto.id - Merasa cemas di tengah pandemi virus Corona merupakan hal yang normal terjadi pada sebagian besar orang.

Hal ini terjadi karena saat ini segala sesuatu serba tidak pasti, termasuk kapan kondisi akan kembali normal seperti sebelum wabah virus corona merebak.

Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, penyakit yang angka kematiannya meningkat setiap hari ini membuat orang jadi lebih menggunakan emosi saat mengevaluasi risiko terjangkit virus Corona.

Akibatnya, timbul rasa cemas, resah dan orang-orang mengasumsikan kenyataan lebih parah dari seharusnya.

"Itulah kenapa kita merasa khawatir," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, dilansir Antara.

Perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang dan menimbulkan sakit fisik.

Elisa menuturkan beberapa langkah untuk mengatasi rasa gundah selama pandemi, antara lain.

1. Kenali, pahami dan terimalah rasa cemas itu.

"Kecemasan itu emosi yang normal untuk setiap orang, mekanisme pertahanan diri, tapi kalau berlebihan itu menjadi musuh karena membuat kita menderita," jelas dia.

2. Praktikkan "mindfulness".

Mindfulness yakni fokus pada momen yang dirasakan saat ini tanpa harus memikirkan hal lain. Ketahui bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap kecemasan, kemudian lepaskan rasa tegang dari anggota tubuh.

3. Fokuskan diri terhadap hal yang bisa kita lakukan.

"Kita tidak bisa kontrol jumlah pasien COVID-19, tapi kita bisa lakukan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri," katanya.

4. Buatlah perencanaan.

Tulis secara spesifik apa saja dampak pandemi terhadap aspek kehidupan Anda, lalu buat kemungkinan solusi yang bisa diterapkan.

Fokuskan pada hal yang konkret, lalu evaluasi mana yang bisa dilakukan. Selanjutnya buatlah perencanaan dan lakukan itu.

"Kalau sudah selesai, jangan diulangi lagi karena kecemasan biasanya berulang-ulang muncul di pikiran."

5. Tetaplah terhubung dengan orang lain.

Berinteraksi dengan keluarga dan sahabat itu penting. Elisa mengingatkan untuk tidak menyebarkan rasa cemas dengan membagikan informasi-informasi negatif.

"Share hal yang positif atau hal lucu untuk meningkatkan ketahanan mental," katanya.

6. Jaga fisik agar tetap fit dan optimal.

Berada di dalam rumah bukan alasan untuk tidak berolahraga. Jika tidak bisa pergi ke gym, Anda bisa memanfaatkan tutorial di Internet, atau olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan. Jangan lupa untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.

Elisa menyarankan untuk menjaga rutinitas dengan bangun tidur pada jam yang sama, begitu pula untuk urusan makan.

"Hindari blue light dari handphone atau laptop terutama sebelum tidur," dia berbagi kiat tidur nyenyak.

7. Membantu sesama.

Membantu tak sekadar menyumbang dana atau tenaga, tapi bisa juga dengan menjadi orang yang ramah dan positif saat berinteraksi dengan orang lain.

Jika semua itu tidak mempan dan Anda masih mengalami rasa cemas berlebihan, mintalah bantuan profesional dan berkonsultasi kepada dokter.

Baca juga artikel terkait CEMAS

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH