tirto.id - Pulau Heard dan Kepulauan McDonald, wilayah kosong di Antartika yang hanya dihuni oleh penguin dan anjing laut, turut dikenakan tarif barang oleh Trump sebesar 10 persen.
Selain kosong, kedua pulau tersebut juga merupakan salah satu tempat terjauh di muka bumi. Menurut informasi yang disadur dari The Guardian (4/4/2025), pulau tersebut hanya dapat diakses melalui jalur pelayaran dari Pantai Barat Perth, Australia dan membutuhkan waktu tempuh sekitar dua minggu.
Data yang dihimpun juga mencatat pulau tidak berpenghuni itu terakhir kali dikunjungi manusia sekitar 10 tahun yang lalu. Meski demikian, Trump tetap memasukkan nama Pulau Heard dan Kepulauan McDonald ke dalam daftar negara-negara yang akan dikenakan pajak.
Kebijakan ini mengundang berbagai macam komentar miring dari berbagai tokoh pemimpin dunia. Salah satunya adalah dari Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese.
“Tidak ada tempat di muka bumi ini yang aman,” ujar Albanese dikutip dari The Guardian (4/4/2025).
Sememntara itu, dunia maya dipenuhi dengan meme bertema penguin yang beredar untuk menentang pemberlakuan tarif menyeluruh sebesar 10 persen oleh Trump.
Alasan Pulau Tak Berpenghuni Ikut Kena Tarif Trump
Dikutip dari BBC (8/4/2025), Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyampaikan bahwa pengenaan tarif pada Pulau Heard dan Kepulauan McDonald yang kosong dan tertutup salju untuk “menutup loophole" alias “celah”.
Dengan sistem menutup loophole ini, Trump sedang mencegah negara-negara lain melakukan pengiriman melalui pulau-pulau yang tidak berpenghuni tersebut untuk menghindari pajak barang masuk AS yang baru.
Padahal skema pengiriman produk melalui satu pelabuhan ke pelabuhan lain merupakan hal umum dalam perdagangan global. Skema ini dikenal dengan istilah transshipment.
Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Australia, Don Farrel, mengatakan bahwa pengenaan tarif pada pulau kosong yang letaknya sekitar 4000 km dari Australia tersebut jelas merupakan suatu kesalahan. Kebijakan tersebut juga menunjukkan bahwa Trump melakukan proses yang sangat terburu-buru.
"Penguin tua yang malang, aku tidak tahu apa yang mereka lakukan pada Trump," sindir Farrell dikutip dari BBC (8/4/2025).
Namun, sejumlah data ekspor yang dihimpun oleh BBC (8/4/2025) dari Bank Dunia, selama beberapa tahun terakhir, Pulau Heard dan Kepulauan McDonald tercatat memiliki riwayat pengiriman sejumlah produk dalam skala kecil ke Amerika Serikat.
Puncaknya terjadi pada tahun 2022, ketika AS mengimpor produk kategori mesin dan listrik yang tidak disebutkan namanya. Tercatat nilai impor tersebut mencapai 1,4 juta dolar AS.
Meski menerima banyak kritik tajam secara global, hingga saat ini Gedung Putih belum menunjukkan tanda-tanda akan menarik lagi keputusan tarif barang pada wilayah kosong tersebut.
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Beni Jo