tirto.id - Kebutaan masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak. Jumlah penderitanya terus meningkat tanpa banyak masyarakat ketahui. Oleh karena itu Glaukoma kerap disebut sebagai si pencuri penglihatan.
Oleh karena itu kenali dahulu apa itu glaukoma, penyebab dan gejalanya.
Apa Itu Glaukoma?
Dilansir dari laman rumah sakit mata JEC Jec.com pada Senin (10/12/2018), glaukoma merupakan penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan saraf mata dan memiliki kaitan dengan peningkatan tekanan bola mata dan gangguan lapang dari penglihatan. Kerusakannya bersifat permanen dan dapat berakhir pada kebutaan.
Glaukoma bisa merusak penglihatan dengan perlahan sehingga penderita seringkali tidak menyadari kerusakan terebut yang pada akhirnya kerusakan sudah memasuki tahap lanjut.
Mekanisme glaukoma sendiri bermula dari cairan bola mata yang disebut akuos humor yang diproduksi oleh badan siliar mengalir dari belakang melalui pupil menuju bagian depan bilik mata dan keluar dari sudut bilik mata.
Fungsi akuos humor sendiri adalah sebagai nutrisi mata, menjaga bentuk bola mata dan menjaga tekanan bola mata. Pada pasien glaukoma yang terjadi adalah adanya gangguan pada keseimbangan produksi dan aliran keluar dari cairan akuos humor dan menyebabkan tekanan bola mata menjadi lebih tinggi.
Tipe Glaukoma
Masih dilansir dari sumber yang sama, tipe glaukoma yang umum terjadi adalah Glaukoma Primer Sudut Terbuka (Primary Open-Angle Glaukoma) dan Glaukoma Primer Sudut Tertutup (Primary Angle Closure Glaukoma) dimana keduanya memiliki mekanisme yang berbeda.
- Glaukoma Primer Sudut Terbuka
Gejalanya biasanya berkurangnya penglihatan secara perlahan, kalau sudah berada di tahap lanjut, penglihatan akan seperti memiliki frame hitam atau sering disebut juga Tunnel Vision.
- Glaukoma Primer Sudut Tertutup
Faktor Penyebab Glaukoma
Dikutip dari Web MD pada Senin (10/12/2018), dijelaskan bahwa faktor penyebab glaukoma kebanyakan orang dewasa di atas 40 tahun, namun tidak melepas kemungkinan remaja, anak-anak dan bayi juga bisa menderita glaukoma.
Berikut faktor penyebab glaukoma yang paling utama, di antaranya adalah:
- Punya riwayat keluarga yang mengalami glaukoma
- Memiliki penglihatan yang buruk
- Punya diabetes
- Konsumsi obat steroid tertentu, seperti prednison
- Pernah mengalami trauma pada mata
- Merupakan keturunan Afrika-Amerika, Irlandia, Rusia, Jepang, Hispanik, Inuit, atau Skandinavia
Glaukoma sendiri kebanyakan tidak memiliki gejala tertentu. Gejala pertama biasanya kehilangan periferal, penglihatan samping dan penglihatan depan.
Gejala lainnya biasanya adalah:
- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Kehilangan penglihatan
- Kemerahan di mata
- Mata yang terlihat berkabut (terutama pada bayi)
- Mual atau muntah
- Sakit mata
- Penglihatan depan yang sempit
Cara Pengobatan Glaukoma
Masih dikutip dari laman yang sama, cara untuk mengobati atau menurunkan tekanan di mata, diantaranya:
- Obat Tetes Mata
- Operasi laser
- Bedah Mikro
Dokter mungkin akan menanamkan tabung untuk membantu mengalirkan cairan. Pembedahan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sementara atau bisa permanen, serta perdarahan atau infeksi.
Prosedur pengobatan ini sebaiknya harus dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu, sehingga kita menjadi tahu prosedur mana yang tepat untuk dilakukan.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yulaika Ramadhani