Menuju konten utama

Kementerian ESDM Gelar Kampanye Hemat Energi di 20 Kota

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menggelar kampanye nyatakan gerakan nasional hemat energi dengan target utama menghemat konsumsi energi minimal hingga 10 persen menyasar 20 kota besar di 11 provinsi.

Kementerian ESDM Gelar Kampanye Hemat Energi di 20 Kota
menteri esdm sudirman said. antara foto/puspa perwitasari.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menggelar kampanye gerakan nasional hemat energi dengan target utama menghemat konsumsi energi minimal hingga 10 persen menyasar 20 kota besar di 11 provinsi.

"Ke-20 kota besar tersebut merupakan konsumen listrik terbesar," kata Menteri Sudirman di Jakarta, Minggu, (15/5/2016).

Ke 20 kota yang masuk dalam daftar target ialah Medan, Batam, Pekanbaru, Padang, Palembang, Lampung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Sidoarjo, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Denpasar.

Kampanye Gerakan Potong 10 persen dilaksanakan di sepanjang jalan MH. Thamrin sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.

"Gerakan ini sebagai sebuah aksi nasional. Target utama gerakan ini adalah penghematan konsumsi energi hingga 10 persen," kata Sudirman.

Menurut Menteri Sudirman, kampanye akan terus dilaksanakan, dengan cara memberi label efisiensi energi, membentuk manajer dan auditor energi, dan penggunaan lampu hemat energi.

Selain itu, akan dilakukan pengoptimalan peran perusahaan jasa energi, menggerakkan Penggerak Energi Tanah Air (PETA), dan mendorong efisiensi energi ke dalam kurikulum pendidikan dasar.

Menurut Menteri Sudirman, menghemat 10 persen energi setara dengan menekan pembangunan 3,5 Gigawaat (Gw) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Ia menambahkan konservasi energi lebih mudah dibandingkan memproduksi energi atau dengan kata lain menghemat satu kWh lebih mudah dibandingkan memproduksi satu kWh.

Berdasarkan data PT PLN (Persero) pada 2014, total energi yang terjual adalah sekitar 200 TWh yang 93 persen atau 187,175 TWh dari energi tersebut berasal dari sektor rumah tangga, industri dan bisnis.

Sudirman juga mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM tentang Energi Service Company (ESCO). Peraturan ini merupakan hasil kemitraan antara pemerintah dan industri serta komersial dalam upaya merealisasikan konservasi energi.

"Tidak ada kata terlambat memulai gerakan hemat energi, sehingga menjadi budaya dan gaya hidup demi pembangunan Indonesia yang lebih baik, bersih dan merata," ujar Menteri Sudirman. (ANT)


tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Abdul Aziz