tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril melaporkan sebanyak 12 kasus subvarian Omicron BA.5 berasal dari Jawa Barat. Akan tetapi, Syahril tak merinci 12 kasus tersebut berasal dari kabuapaten/kota mana saja.
"Sampai hari ini, ada 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5," kata Mohammad Syahril dikutip dari Antara, Rabu 15/6/2022).
Syahril mengatakan kasus BA.5 lainnya dilaporkan dari DKI Jakarta dan Bali masing-masing sebanyak tiga kasus. Sementara subvarian Omicron BA.4 dilaporkan dari DKI Jakarta dan Bali masing-masing satu kasus.
Dalam keterangan terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman dua mutasi virus yang sudah masuk Indonesia per 6 Juni 2022 itu.
"Secara epidemiologi, varian BA.4 sudah diidentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sikuens yang telah dilaporkan melalui Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (14/6/2022).
Sekuens BA.4 paling banyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark dan Israel. Sedangkan untuk varian BA.5 sudah diidentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sikuens yang telah dilaporkan melalui GSAID.
"Sekuens paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris dan Afrika Selatan," kata dia.
Wiku mengatakan kemampuan transmisi dari dua subvarian itu kemungkinan menyebar lebih cepat. Namun, tidak ada indikasi subvarian tersebut menyebabkan kesakitan lebih parah dibanding varian Omicron lainnya.
Editor: Gilang Ramadhan