tirto.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, menduga kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat karena rem blong.
Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat), Aznal, menyebut rem blong mengakibatkan bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling.
Aznal juga menyampaikan bahwa korban telah dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.
Lebih lanjut, Ditjen Hubdat telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut. Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Aznal mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.
Di samping itu, ia mengimbau masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone.
Dalam catatan terbaru, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, melaporkan korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut hingga Minggu (12/5/2024) pukul 07.36 WIB, berjumlah 11 orang.
Menurut Jules, yang terdampak kecelakaan berjumlah 64 orang, 11 orang meninggal dunia, 13 orang luka berat, dan 40 orang luka ringan.
Korban luka berat dan luka ringan, kata Jules, sebagian besar sudah dibawa dengan ambulans ke Kota Depok, Jawa Barat.
Rinciannya, 24 ambulans membawa korban luka berat ke Rumah Sakit Brimob. Kemudian, 2 ambulans membawa korban luka berat ke Rumah Sakit Universitas Indonesia, dan 1 ambulans membawa korban luka berat ke Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Depok.
Sementara itu, dari 11 korban meninggal dunia, 1 orang telah diidentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga.
"Dari 11 jenazah meninggal dunia, 10 masih di ruang jenazah dan 1 sudah diserahkan ke keluarga, dibawa ke Subang," tutur Jules.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi