Hari masih pagi. Almanak menunjuk 28 Desember 1949. Pesawat Dakota milik Garuda Indonesia Airway yang ditunggu-tunggu akhirnya mendarat di Bandara Kemayoran. Presiden Sukarno pulang ke Jakarta.
Sudah lama Presiden Sukarno tak menginjakkan kaki dengan damai di Jakarta. Karena, pada awal Januari 1946, dengan kereta istimewa, ia bersama Hatta diungsikan ke Yogyakarta dengan sembunyi-sembunyi.
Sejak saat itu hingga akhir Desember 1949, Sukarno-Hatta harus mengungsi ke Yogyakarta. Diselingi pembuangan ke beberapa tempat pasca Agresi Militer II yang berlangsung pada Desember 1948.
Barulah pada hari itu, 28 Desember 1949, Sukarno akhirnya bisa menginjakkan kaki lagi di Jakarta. Setelah mendarat, bersama Sri Sultan, Sukarno naik ke mobil dengan kap terbuka. Dari Bandara, mereka beriringan menuju Istana Negara. Sehingga rakyat Jakarta yang menanti di pinggir jalan bisa melihat Presiden mereka.
Baca selengkapnya:
Ketika Sukarno Akhirnya Kembali ke Jakarta
Sudah lama Presiden Sukarno tak menginjakkan kaki dengan damai di Jakarta. Karena, pada awal Januari 1946, dengan kereta istimewa, ia bersama Hatta diungsikan ke Yogyakarta dengan sembunyi-sembunyi.
Sejak saat itu hingga akhir Desember 1949, Sukarno-Hatta harus mengungsi ke Yogyakarta. Diselingi pembuangan ke beberapa tempat pasca Agresi Militer II yang berlangsung pada Desember 1948.
Barulah pada hari itu, 28 Desember 1949, Sukarno akhirnya bisa menginjakkan kaki lagi di Jakarta. Setelah mendarat, bersama Sri Sultan, Sukarno naik ke mobil dengan kap terbuka. Dari Bandara, mereka beriringan menuju Istana Negara. Sehingga rakyat Jakarta yang menanti di pinggir jalan bisa melihat Presiden mereka.
Baca selengkapnya:
Ketika Sukarno Akhirnya Kembali ke Jakarta