tirto.id - Kekuatan militer Mesir menempati posisi ke-12 dari 137 negara yang ditinjau oleh Global Fire Power dengan power indeks 0,2283 (0,0000 adalah poin sempurna).
Negara dengan populasi 99,4 juta jiwa ini memiliki personel militer sebanyak 920 ribu orang dengan 440 ribu personel aktif, dan 480 ribu personel cadangan. Kemiliteran mereka dibagi menjadi 3 sektor, yaitu angkatan udara (AU), angkatan darat (AD), dan angkatan laut (AL).
Total kekuatan AU Mesir adalah 1,09 ribu dengan 211 penyerang dan 341 serangan. AU memiliki 59 transportasi militer udara dan 388 personal dalam pelatihan. Angkatan udara Mesir memiliki 293 helikopter, yang mana 46 diantaranya helikopter serang.
Di sektor angkatan darat, Mesir memiliki tank perang 2,16 ribu dan 5,7 ribu kendaraan perang. Lebih lagi, AD memiliki seribu artileri otomatis dan 2,1 ribu artileri manual, serta 1,1 ribu proyektor roket yang menjadikan Turki negara ke-5 dengan jumlah proyektor roket terbanyak di dunia.
Melansir Military Factory, transportasi dan peralatan perang AD Mesir diperoleh dari bebera panegara, seperti Amerika Serikat, seperti untuk kendaraan militer M104 Wolverine, yang dapat menginstal jembatan untuk melintasi wilayah berair atau berlumpur bagi infantri (pasukan yang berjalan). Selain itu, Rusia dan Cina juga termasuk penyedia transportasi militer AD Mesir.
Angkatan laut Mesir memiliki total aset sebanyak 319, dengan 2 kapal perang induk, 9 frigate, 7 corvete, 4 kapal selam, dan 50 kapal patroli untuk menjaga keamanan perairan Mesir. AL Mesir juga memiliki 31 pangkalan perang.
Untuk menunjang operasional militer Mesir, ada 29,9 juta orang dipekerjakan di sektor militer, dengan perdagangan maritim terkait kemiliteran mencapai 399. Ruas jalan di Mesir mencapai 65 ribu km dan jalur rel sepanjang 5 ribu km.
Mesir juga memiliki 83 bandara aktif dan 9 pelabuhan utama. Minyak yang dikonsumsi untuk kebutuhan militer Mesir adalah 740 ribu barel per hari, dari total produksi 589 ribu barel per hari. Diperkirakan, Mesir memiliki cadangan minyak metah sebanyak 4,4 miliar barel.
Dana yang digelontorkan pemerintah untuk kemiliteran Mesir adalah 4,4 miliar dolar AS.
Angkatan bersenjata Mesir sebelumnya sempat mangkrak selama hampir setengah abad, kemudian kembali mengalami peningkatan signifikan di bawah kepemimpinan Presiden Abdel Fattah el-Sisi, Carneige-meg melansir.
Manajemen militer Mesir mempertimbangkan ancaman keamanan domestik dan regional yang rentan, tekanan dari AS untuk mengarahkan dan meningkatkan kinerja militer, dukungan eksternal tambahan untuk militer Mesir terutama oleh Rusia dan Perancis, dan keyakinan presiden bahwa ia bakal sulit dikudeta.
El-Sisi mendorong pembaharuan doktrin militer Mesir, pengadaan senjata, dan inter-operabilitas dengan pasukan sekutu yang disertai peningkatan pelatihan, pemeliharaan, dan kesiapan keseluruhan.
Upaya keras kemiliteran Mesir tersebut juga menjadikannya negara dengan kekuatan militer terkuat kedua di Timur Tengah setelah Turki dan disusul oleh Israel di posisi ketiga menurut Forbes.
Pasukan pertahanan Mesir kini sedang dalam program rekapitalisasi peralatan, dengan pesawat tempur baru, helikopter serang, dan rudal. Pada September 2018, untuk pertama kalinya Mesir merilis kapal perang buatan dalam negeri.
Port Said Corvette, dibangun oleh Perusahaan Alexandria Shipyard yang bekerja sama dengan Naval Group, perusahaan kapal milik negara Perancis, Egypt Today melaporkan.
Sebelumnya pula, Mesir menandatagani perjanjian pembelian senjata Perancis senilai 5,2 miliar euro pada 2015, termasuk jet perang Rafale yang diproduksi oleh Dassault Aviation, frigate, dan misil udara.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora