tirto.id - Rumah Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jalan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (11/8/2024) siang, mendadak ramai. Awak media dan sejumlah politisi Partai Golkar datang menyambangi kediaman Airlangga. Beberapa jam sebelumnya, Airlangga resmi mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar.
Pernyataan pengunduran diri Airlangga disampaikan lewat video berdurasi 5 menit 59 detik. Ia mengenakan batik bernuansa warna kuning, khas partai berlogo pohon beringin itu. Di video tersebut, Airlangga menyatakan keputusannya didasari untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
“Bismillahir-rahmanir-rahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP [Dewan Pimpinan Pusat] Partai Golkar,” kata Airlangga.
Airlangga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam video tersebut. Sekaligus, ucapan terima kasihnya kepada presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tak luput, ia mengucapkan terima kasih kepada para senior di Golkar.
“Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujar Airlangga.
Sekitar jam 13.00 siang, Airlangga meninggalkan kediamannya setelah video pernyataanya tersebar. Istri Airlangga, Yanti K Isfandiary, dan elite partai Golkar turut mengantar kepergian Airlangga.
Di antaranya adalah Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa, dan politisi senior Rizal Mallarangeng. Selain itu, ada Ketua DPP Golkar Meutya Hafid dan Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto.
Kepada awak media yang menunggu di rumah dinas Airlangga, Waketum Golkar Ahmad Doli, menjelaskan bahwa kepergian Airlangga terkait agenda rapat kabinet di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Selatan. Rapat kabinet di IKN dilangsungkan, Senin (12/8/2024).
Doli menyatakan dasar pertimbangan mundurnya Airlangga sebagai ketua umum demi menjaga soliditas partai. Airlangga disebut mantap memilih berkonsentrasi menjalankan tugasnya di pemerintahan Jokowi demi kesinambungan agenda transisi menuju pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kita ya apa namanya selama ini solid. Selama ini semua roda organisasi berjalan dengan baik,” ucap Doli.
Minggu (11/8/2024) malam, DPP Partai Golkar langsung melakukan konferensi pers di kantor mereka, di Slipi, Jakarta Barat. Ketua DPP Golkar, Meutya Hafid, menegaskan bahwa sikap Airlangga diambil secara pribadi dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.
DPP Partai Golkar, kata Meutya, berterima kasih atas jasa kepemimpinan Airlangga yang membuat parpol itu menduduki posisi kedua di Pemilu 2024. Golkar di masa kepemimpinan Airlangga juga dinilai berperan membantu kemenangan Prabowo-Gibran.
“Hak pribadi beliau, keputusan dibuat secara pribadi tanpa paksaan,” sebut Meutya.
Dalam Pemilu 2024, Golkar meraup 23.208.654 suara pemilih atau 15,29 persen. Golkar mendapat peringkat kedua sebagai pemenang pemilu legislatif di bawah PDIP yang meraih 25.387.279 suara atau 16,72 persen. Perolehan tersebut membuat Golkar mengamankan 102 kursi di DPR.
Munaslub dan Kasus Hukum
Keputusan Airlangga mundur dari kursi Ketua Umum Golkar tak datang dari ruang hampa. Setidaknya, ada dua isu besar yang diduga mendorong Airlangga melepas jabatanya.
Pertama, soal kasus hukum yang membayangi Airlangga sejak dia diperiksa sebagai saksi dalam perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021.
Airlangga Hartarto sempat menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta pada Senin, 24 Juli 2023 silam terkait kasus ini. Ia diperiksa selama 12 jam untuk dimintai keterangan pada kasus perizinan ekspor bahan baku minyak goreng (CPO). Belakangan, tersiar kabar bahwa Airlangga akan kembali dipanggil Kejagung terkait perkara ini.
Namun demikian, Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, mengatakan belum mendapatkan informasi pemanggilan Airlangga dari penyidik. Kalau pun terjadi, pihaknya menjamin tidak ada politisasi hukum.
"Penanganan perkara yang kami lakukan tidak didasarkan pada tekanan atau pengaruh politik. Tidak didasarkan pada tekanan atau pengaruh politik, tetapi murni dilakukan sebagai penegakan hukum," ucap Harli.
Alasan lainnya, seiring kasus hukum menyeret Airlangga, internal Golkar ikut ramai dengan wacana agenda musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Rencana soal munaslub untuk mendongkel kepemimpinan Airlangga setidaknya mulai gaung pada Juli tahun lalu. Padahal, Golkar sendiri sudah berencana melakukan agenda pemilihan pimpinan lewat Munas pada Desember 2024 mendatang.
Setelah sempat agak mereda, kasak-kusuk soal munaslub kembali menghangat menyusul pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Lewat keterangan video, Luhut yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, menyebut ada kabar bahwa muncul pihak-pihak yang mendorong munaslub di Golkar.
Video yang beredar pada Kamis, 8 Agustus 2024 lalu itu, menyampaikan keterkejutan Luhut akan gonjang-ganjing munaslub Golkar yang menguat. Ia meminta agar pemilihan pimpinan Golkar tetap dilakukan sesuai rencana, yakni lewat munas Desember mendatang.
“Saya ingin sampaikan apa yang salah dengan Ketum Golkar saudara Airlangga [hingga harus munaslub]. Saya di kabinet sama-sama dengan dia. Dia melaksanakan tugas yang baik dan menurut saya,” ucap Luhut.
Merespons hal itu, Jumat (9/8/2024), di Istana Kepresidenan, Airlangga sendiri menegaskan bahwa Golkar tidak berencana melakukan munaslub. “Tidak ada, tidak ada [munaslub]. Munas bulan Desember,” ucap Airlangga.
Di sisi lain, sejumlah nama sudah mencuat digadang-gadang sebagai kandidat pemimpin Golkar selanjutnya. Pada Maret 2024 lalu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengungkap rencananya maju menjadi kandidat ketua umum Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) 2024.
Kala itu, beredar tiga nama lain yang disebut menjadi bakal calon ketua umum Partai Golkar selanjutnya. Yakni Airlangga yang sekarang mundur dari jabatan ketua umum, lalu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang.
Melihat dinamika saat ini, maka kans Airlangga maju kembali menjadi buram. Belakangan, nama presiden Jokowi bahkan sempat diisukan akan menjadi calon ketum Golkar. Adapun Bahlil serta Agus merupakan orang dekat Jokowi, keduanya ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, mendorong Jokowi yang sebentar lagi lengser dari presiden, maju menjadi Ketua Umum Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto. Ia menilai, Jokowi sudah terhitung kader Golkar dari golongan pengusaha.
Pada era Orde Baru, kata Ridwan, Golkar terdiri dari gabungan tiga kelompok. Kelompok A dari kalangan ABRI, kelompok B dari kalangan birokrat, dan kelompok C yaitu golongan pengusaha, tani, nelayan, guru, dan pegawai. Jokowi sudah masuk di golongan terakhir ini sebagai seorang pengusaha sejak Orde Baru.
“Pak Jokowi ini sejak 1997 zaman Orde Baru dia golongan pengusaha yaitu sebagai Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Solo Raya,” kata Ridwan kepada reporter Tirto, Senin (12/8/2024).
Di sisi lain, Istana menegaskan mundurnya Airlangga dari ketua umum Golkar, tidak ada campur tangan dari presiden Jokowi. Koordinator Staf Khusus Kepresidenan, Ari Dwipayana menyatakan keputusan itu sebagai langkah pribadi Airlangga.
"Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan presiden," kata Ari lewat keteranganya, Senin (12/8).
Sementara itu, DPP Golkar menepis kabar bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum (ketum), berkaitan dengan kasus korupsi yang tengah diusut Kejagung. Wakil Ketum Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menegaskan keputusan Airlangga bahkan sudah didukung oleh pihak keluarga.
"Enggak, lah [bukan karena kasus korupsi CPO]," kata Ahmad Doli Kurnia di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2024) malam.
DPP Golkar menyatakan akan segera melangsungkan rapat pleno, Selasa (13/8/2024), untuk memiliih pelaksana tugas Ketua Umum (Plt Ketum) Partai Golkar. Merujuk peraturan interal Partai Golkar yang mengatur soal pergantian antarwaktu ketua umum, semua wakil ketua umum Golkar punya peluang untuk menjabat Plt Ketua Umum.
Saat ini di struktur kepengurusan Golkar, ada belasan wakil ketua umum. Mereka adalah Kahar Muzakir, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Agus Gumiwang Kartasasmita, Hetifah Sjaifudian, Rizal Mallarangeng, Melchias Markus Mekeng, Roem Kono, Nurul Arifin, Firman Soebagyo, Dito Ariotedjo, Bambang Soesatyo, hingga terbaru Ridwan Kamil.
Keganjilan Pernyataan Airlangga
Ahli komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai ada gelagat aneh yang ditunjukkan bahasa tubuh Airlangga dalam video pernyataanya mundur sebagai Ketua Umum Golkar. Kunto memandang Airlangga terlihat sangat tegang dan menunjukkan sinyal tengah membendung emosi negatif dalam dirinya.
“Terlihat dari mimik muka dan tangannya yang mengepal dan ibu jarinya saling menggosok-gosok bertaut. Itu kan tanda seseorang dalam emosi negatif yang tinggi. Entah itu tegang, marah, atau sedih, atau kecewa, biasanya itu yang dilakukan,” kata Kunto kepada reporter Tirto, Senin.
Airlangga dinilai sudah tak mampu membendung gelombang upaya-upaya yang ingin mendongkel posisinya sebagai Ketua Umum Golkar. Hal ini bisa dilihat dari momentum mundurnya Airlangga yang anomali di tengah baiknya performa kepemimpinan dia dalam gelanggang Pemilu 2024 lalu.
“Anomali bahwa Airlangga berhasil menaikkan kursi Golkar di pemilu. Sebentar lagi juga pilkada jadi agak aneh, padahal peran ketum sangat penting dalam pemenangan Pilkada,” pungkas Kunto.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fahreza Rizky