tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri menyusul temuan 2 kasus Omicron terbaru di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, belum lama ini.
“Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” kata Nadia seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (20/12/2021).
Adapun 2 pasien terkonfirmasi kasus varian Omicron tersebut terdeteksi pada Jumat (17/12). Sehingga, tercatat 3 kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia. Sementara pasien Omicron pertama terkonfirmasi atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.
Nadia menjelaskan bahwa 2 pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri. Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus S-Gene Target Failure (SGTF) yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tanggal 14 dan 15 Desember 2021.
Adapun kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron selepas menjalani karantina wajib 10 hari setelah kembali dari luar negeri. Hal ini menurut Nadia menunjukan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit COVID-19.
“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika kita ke luar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” kata Nadia.
Kasus COVID-19 di beberapa negara Eropa, Afrika, dan Amerika saat ini melonjak tajam mencapai rekor tertinggi seiring dengan menyebarnya varian Omicron yang memiliki daya tular lima kali lipat dari varian Delta.
Varian Delta pernah menggiring Indonesia ke rekor tertinggi penularan COVID-19 di bulan Mei dan Juni lalu yang mengakibatkan tertekannya fasilitas kesehatan.
Pemerintah memprediksi arus balik warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di luar negeri atau yang akan berpergian ke luar negeri dalam seminggu ke depan ini akan mencapai puncaknya di minggu pertama dan kedua Januari seiring dengan berakhirnya liburan Natal dan Tahun Baru.
“Penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular COVID-19, terlebih dengan adanya varian Omicron saat ini. Jadi saya tegaskan kembali agar tidak bepergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” ujar Nadia.
Editor: Yantina Debora