tirto.id - Direktur Eksutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyayangkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak jadi memfasilitasi penyampaian Visi Misi pasangan capres.
Menurutnya, penyampaian visi misi capres seharusnya dikedepankan agar masyarakat mengetahui arah pembangunan yang akan dilaksanakan pada lima tahun ke depan.
“Penyampaian visi misi justru sangat substansial dan penting dalam pertarungan politik modern. Karenanya penyampaian visi misi seharusnya mendapat porsi terbesar dalam tahapan pemilu,” ujar Karyono dalam siaran pers yang diterima Tirto.
Karyono menambahkan, setiap paslon seharusnya perlu menyampaikan visi misi dan menjabarkannya dalam bentuk program dan proyeksinya yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan.
Selain Karyono juga menyayangkan sikap KPU yang justru membuat peraturan debat dengan menyerahkan pertanyaan ke kandidat seminggu sebelum pelaksanaan. Hal ini menurutnya membuat acara debat capres justru kehilangan daya tarik.
“Setidaknya, ada tren kenaikan minat orang untuk menyaksikan acara debat. Ini merupakan indikator positif kemajuan politik modern di Indonesia. Yang harus dilakukan KPU adalah mengembangkan acara debat lebih kreatif dan bermutu, bukan membuat langkah mundur,” ujar Karyono.
Karyono juga menambahkan, saat ini yang terjadi ruang publik justru dipenuhi dengan caci maki antar pendukung. Masyarakat dijejali dengan informasi hoaks, hate speech serta propaganda yang berbau sarkastik dan membuat pemilu nyaris kehilangan substansi.
Editor: Nur Hidayah Perwitasari