Menuju konten utama

Kapolri akan Temui Kepala Polisi Myanmar Terkait Rohingya

Kapolri akan mengadakan pertemuan bilateral dengan kepala kepolisian Myanmar di ajang 37th ASEAN National Police (Aseanapol) Conference.

Kapolri akan Temui Kepala Polisi Myanmar Terkait Rohingya
Pengungsi Rohingya menunggu perahu untuk menyebrang perbatasan melalui sungai Naf di Maungdaw, Myanmar, Kamis (7/9/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

tirto.id - Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian berencana untuk mengadakan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Myanmar di ajang 37th ASEAN National Police (Aseanapol) Conference pada 12-14 September 2017 di Singapura.

Pertemuan itu dilakukan guna membahas masalah etnis Rohingya, yang berbondong-bondong mencari perlindungan ke Bangladesh karena kekerasan yang terjadi di tempat mereka tinggal di Rakhine State.

"Nanti ada Aseanapol Conference hari Selasa di Singapura. Saya nanti minta waktu lakukan bilateral meeting dengan Kepala Polisi Myanmar untuk diskusikan soal Rohingya," ujar Tito di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (9/9/2017).

Ia menjelaskan permintaan pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membagi pengalaman Indonesia dalam menghadapi kelompok-kelompok yang mungkin dianggap berbahaya.

"Kami paham bahwa Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan pernyataan. Kemudian kita juga tahu Menteri Retno sudah dikirim ke sana. Pembicaraan diplomasi ini jauh lebih efektif. Dari kepolisian tentu prinsipnya dukung langkah-langkah pemerintah," katanya.

"Di samping itu juga ada bantuan kemanusiaan yang melibatkan 11 lembaga Indonesia. Tentu ini yang dibutuhkan mereka," tambah Tito, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengakui prihatin atas konflik itu, dan berupaya membuka komunikasi dengan pemimpin kepolisian Myanmar guna membantu mencegah lebih banyak korban di kalangan masyarakat.

"Sebagai umat Muslim, saya prihatin dengan persoalan ini," kata Tito.

Sebagaimana diberitakan, setidaknya 270.000 orang Rohingya telah mencari perlindungan ke Bangladesh dalam dua pekan terakhir menurut komisi pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB pada Jumat (8/92017) mengumumkan lonjakan dramatis jumlah pengungsi yang menyelamatkan diri dari kekerasan di Rakhine State, Myanmar.

Satu kelompok hak asasi manusia mengatakan citra satelit menunjukkan sekitar 450 bangunan telah dibakar di satu kota kecil Myanmar yang mayoritas penghuninya adalah orang Rohingya. Mereka menyebut tidakan itu sebagai upaya untuk mengusir mereka.

Baca juga artikel terkait ROHINGYA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra