Menuju konten utama

Kapan Nuzulul Quran 2022 & Kisah Rasulullah Menerima Wahyu Pertama

Kapan Nuzulul Quran 2022 dan bagaimana kisah Rasulullah menerima wahyu pertama Surah Al-Alaq 1 sampai 5.

Kapan Nuzulul Quran 2022 & Kisah Rasulullah Menerima Wahyu Pertama
Ilustrasi Kaligrafi Muhammad. foto/istockphoto

tirto.id - Kapan Nuzulul Quran 2022 (17 Ramadhan 1443 H) akan bertepatan dengan Senin, 18 April 2022 setelah maghrib hingga Selasa, 19 April 2022. Nuzululquran diperingati sebagai peristiwa turunnya Al-Qur'an pertama kali melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. berupa 5 ayat pertama Surah Al-Alaq.

Pewahyuan pertama kepada Nabi Muhammad saw. diyakini berlangsung pada 610 Masehi. Peristiwa ini berlangsung di Gua Hira, yang terletak di Jabal An-Nur, sekitar 2 farsakh sebelah utara Mekkah.

Muhammad yang ketika itu berusia 40 tahun sudah terbiasa pergi ke Gua Hira sepanjang Ramadan tiap tahun. Di gua tersebut, ia merenung, menjauhi kesibukan hidup dan keributan manusia, demi mencari Kebenaran.

Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad menyebutkan, Muhammad semakin memahami masyarakat di sekelilingnya sudah tersesat, hidup kerohanian mereka rusak karena tunduk pada berhala-berhala. Semua yang pernah disebutkan oleh kaum Yahudi dan kaum Nasrani tak dapat menolong mereka dari kesesatan itu.

Muhammad pada saat itu adalah pedagang paruh baya, lelaki dengan anak-anak dan reputasi baik di kota kelahirannya. Ia bergelar al-Amin. Tahun-tahun sebelumnya, Muhammadlah yang mencetuskan solusi ketika kalangan Quraisy berselisih soal meletakkan Hajar Aswad ke posisi terhormatnya. Ia meminta batu suci itu diletakkan di atas selembar selimurt, lantas secara bersama-sama diangkat ke tempat oleh semua ketua kabilah.

Peristiwa turunnya Al-Qur'an ini dilukiskan oleh Barnaby Rogerson dalam Muhammad: Biografi Singkat (2013:110) sebagai "kelahiran kedua" Muhammad. Sepanjang hidupnya, Muhammad mencari Tuhan. Apa yang ia tidak siap untuk menghadapi saat ini adalah fakta bahwa Tuhan telah "mencarinya".

Ketika Muhammad sedang dalam keadaan tidur dalam Gua Hira, ia terjaga. Seolah-olah malaikat mencengkeramnya dalam pelukan yang bagai mencabut napas darinya. Sebuah perintah meluncur, "Bacalah!". Muhammad bukanlah peramal, bukan penyair, sehingga ia menjawab "Saya tidak dapat membaca". Namun, perintah itu berulang hingga 3 kali, diikuti ayat pertama Al-Quran yang diturunkan, Surah al-Alaq 1 hingga 5.

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Terdapat berbagai pendapat tentang kapan tanggal pasti pewahyuan pertama Nabi Muhammad saw. Pendapat bahwa Surah al-Alaq ayat 1 hingga 5 turun pada 17 Ramadan merujuk pada tafsir Surah al-Anfal 41 yang berbunyi “... jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan (Al-Qur'an) kepada hamba Kami (Muhammad) pada hari Furqaan, yaitu hari bertemunya dua pasukan."

Hari Furqan atau hari bertemunya 2 pasukan dalam ayat tersebut ditafsirkan sebagai hari Perang Badar. Peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan 2H atau Selasa 13 Maret 624M.

Oleh karena hari furqan ditafsirkan bertepatan dengan 17 Ramadan, maka sebagian kalangan menyebut malam turunnya Al-Qur'an terjadi pada tanggal tersebut pada 610 Masehi, ketika Muhammad berusia 40 tahun.

Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw. Setelah peristiwa pewahyuan pertama, kitab penyempurna itu turun secara bertahap sebagai jawaban dari pertanyaan demi pertanyaan umat Islam.

Barnaby Rogerson dalam Muhammad: Biografi Singkat (2013:118) menyebutkan bahwa ciri dan keagungan Al-Qur'an adalah karena tiap ayat dapat menjadi seruan kepada Ilahi, tiap surat mengajak orang beriman berjalan ke arah sumber ilahi.

Banyak ayat yang memperingatkan akan hukuman yang ditimpakan kepada umat terdahulu yang abai terhadap seruan para nabi. Tapi, di tengah peringatan itu, selalu seberkas cahaya harapan.

Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang demikian dekat dengan hamba-Nya, "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Surah Al-Qaf:16)

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya