Menuju konten utama

Jumlah Kalori Gorengan dan Tips Mengonsumsinya Saat Diet

Kalori gorengan sangat tinggi sehingga sangat dianjurkan untuk dihindari selama menjalani program diet. Lantas, berapa kalori gorengan? Simak di bawah ini.

Jumlah Kalori Gorengan dan Tips Mengonsumsinya Saat Diet
Ilustrasi kalori gorengan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gorengan merupakan makanan favorit banyak orang. Selain gurih dan nikmat, harganya yang relatif terjangkau juga menjadi daya tawar gorengan sebagai penganan kesukaan.

Apabila sedang berkumpul bersama kawan, gorengan sering menjadi suguhan. Bahkan, banyak orang juga menambahkan gorengan sebagai pendamping saat makan nasi dengan lauk.

Namun, kalori gorengan cukup tinggi sehingga tidak sehat jika dikonsumsi berlebihan. Untuk mengantisipasi asupan kalori berlebih, bagi Anda penggemar gorengan, sebaiknya cari tahu dulu berapa kalori gorengan yang dikonsumsi.

Lantas, gorengan apa yang tinggi kalori? Jawabannya dapat Anda temukan melalui penjelasan di bawah ini.

Berapa Kalori Gorengan dan Apa Saja Kandungan Lainnya?

Ngemilgorengan memang sangat nikmat. Apalagi jika gorengan itu digoreng dengan garing, gurihnya semakin terasa. Namun, jangan gelap mata saat mengonsumsinya mengingat kalori tinggi yang terkandung di dalamnya. Berikut daftar kalori macam-macam gorengan, sebagaimana dirujuk dari Fatsecret Indonesia:

1. Kalori gorengan tempe

Berikut kalori gorengan tempe dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 34 kilo kalori (kkal)
  • Lemak: 2,28 gram (g)
  • Karbohidrat: 1,79 g
  • Protein: 2 g

2. Kalori gorengan tempe tepung

Berikut kalori gorengan tempe tepung dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 72 kkal
  • Lemak: 4,23 g
  • Karbohidrat: 5,58 g
  • Protein: 3,83 g

3. Kalori gorengan tempe mendoan

1 gorengan tempe mendoan mengandung:

  • Kalori: 200 kkal
  • Lemak: 12,78 g
  • Karbohidrat: 12,69 g
  • Protein: 11,18 g

4. Kalori gorengan bakwan

Berikut kalori gorengan bakwan dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 137 kkal
  • Lemak: 11,59 g
  • Karbohidrat: 6,74 g
  • Protein: 1, 99 g

5. Kalori gorengan tahu

Berikut kalori gorengan tahu dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 35 kkal
  • Lemak: 2,62 g
  • Karbohidrat: 1,36 g
  • Protein: 2,23 g

6. Kalori gorengan tahu isi

Berikut kalori gorengan tahu isi dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 134 kkal
  • Lemak: 6,64 g
  • Karbohidrat: 8,65 g
  • Protein: 10,25 g

7. Kalori gorengan ubi

Berikut kalori gorengan ubi dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 74 kkal
  • Lemak: 0,4 g
  • Karbohidrat: 16,18 g
  • Protein: 1,41 g

8. Kalori gorengan risol bihun

1 gorengan risol bihun mengandung:

  • Kalori: 93 kkal
  • Lemak: 3,49 g
  • Karbohidrat: 8,68 g
  • Protein: 6,47 g

9. Kalori gorengan risol mayo

Berikut kalori gorengan risol mayo dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 110 kkal
  • Lemak: 6,19 g
  • Karbohidrat: 9,58 g
  • Protein: 3,37 g

10. Kalori singkong goreng

Dalam 1 potong singkong goreng terdapat:

  • Kalori: 40 kkal
  • Lemak: 1,58 g
  • Karbohidrat: 6,37 g
  • Protein: 0.28 g

11. Kalori gorengan cireng

1 gorengan cireng mengandung:

  • Kalori: 70 kkal
  • Lemak ; 4,53 g
  • Karbohidrat: 6,35 g
  • Protein: 0,94 g

12. Kalori gorengan pisang

1 gorengan pisang mengandung:

  • Kalori: 68 kkal
  • Lemak: 3,58 g
  • Karbohidrat: 9,74 g
  • Protein: 0,4 g

13. Kalori gorengan pangsit

Berikut kalori gorengan pangsit dan kandungan lainnya.

  • Kalori: 69 kkal
  • Lemak: 3,77 g
  • Karbohidrat: 6,09 g
  • Protein: 2,52 g

14. Kalori roti goreng

Dalam 100 gram roti goreng terdapat:

  • Kalori: 320 kkal
  • Lemak: 11,36 g
  • Karbohidrat: 47,69 g
  • Protein: 7,18 g

15. Kalori bakso goreng

Dalam 1 buah bakso goreng terdapat:

  • Kalori: 57 kkal
  • Lemak: 3,77 g
  • Karbohidrat: 2,39 g
  • Protein: 3,22 g
Berdasarkan daftar di atas, gorengan apa yang tinggi kalori? Roti goreng termasuk gorengan paling tinggi kalori. Dalam 1 iris roti goreng atau sekitar 100 gram, mengandung kalori 320 kkal.

Apakah Boleh Makan Gorengan Saat Diet?

Makan gorengan saat diet sebenarnya boleh-boleh saja, asalkan jumlahnya dibatasi. Namun, lebih baik lagi jika tidak mengonsumsinya.

Prinsip diet adalah mengurangi jumlah kalori di dalam tubuh. Merujuk Healthline, menggoreng makanan dapat meningkatkan jumlah kalori di dalamnya. Jumlah lemak trans juga semakin tinggi.

Berikut beberapa alasan tidak dianjurkannya makan gorengan saat menjalani diet.

1. Kalori gorengan tinggi

Makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng. Ketika digoreng dengan minyak, adonan itu akan kehilangan air dan menyerap lemak. Inilah penyebab kadar kalori dalam gorengan sangat tinggi.

2. Gorengan mengandung lemak trans tinggi

Ketika digoreng dalam minyak bersuhu sangat tinggi, suatu makanan kemungkinan besar mengandung lemak trans. Apalagi jika digoreng dengan minyak nabati yang pada dasarnya mengandung lemak trans, kandungannya akan semakin meningkat.

Terbukti, lemak trans berkaitan erat dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

3. Mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan

Mengonsumsi gorengan terbukti dapat meningkatkan terkena beberapa penyakit kronis. Di antaranya termasuk:

a. Penyakit jantung

Mengonsumsi gorengan secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

b. Diabetes

Beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Sebuah studi, sebagaimana dikutip dari Healthline, menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu memiliki kemungkinan 39 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 1 porsi.

c. Obesitas

Mengonsumsi lebih banyak gorengan dapat meningkatkan asupan kalori ke tubuh secara signifikan. Penelitian menunjukkan, lemak trans dalam gorengan sangat berpengaruh terhadap penambahan berat badan. Ia juga memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

4. Meningkatkan risiko kanker

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat muncul dalam makanan selama proses memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng dan memanggang. Zat ini terbentuk dari reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin.

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida lebih tinggi.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara akrilamida dengan kanker ginjal, endometrium, dan ovarium, serta risiko terkena jenis kanker yang umum.

Tips Makan Gorengan Saat Diet

Bagi Anda yang benar-benar tidak bisa lepas dari gorengan, ikuti tips atau cara makan gorengan yang sehat berikut.

1. Mengurangi jumlahnya

Kalori atau energi dalam gorengan jumlahnya dua kali lipat lebih tinggi dari karbohidrat dan protein. Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi kalori, berat badan bisa naik. Risiko penyakit kronis juga akan meningkat. Oleh karena itu, kurang jumlah gorengan yang Anda konsumsi saat diet.

2. Mengganti tepung

Selain membatasi jumlah gorengan yang dikonsumsi, cara makan gorengan yang sehat adalah dengan mengganti penggunaan tepung dalam adonan.

Sebaiknya gunakan tepung singkong, tepung mocaf, tepung jagung, atau tepung almond. Penggunaan tepung beras sebaiknya dihindari.

3. Menggunakan minyak kelapa

Selain itu, minyak yang digunakan untuk menggoreng sebaiknya diganti dengan minyak kelapa. Minyak kelapa masuk dalam minyak jenuh yang masih lebih rendah kalorinya.

4. Jangan gunakan minyak goreng berkali-kali

Jangan menggunakan minyak goreng berkali-kali, apalagi sampai warnanya menghitam. Jika sudah digunakan berkali-kali dan berubah warna, minyak goreng itu akan berubah menjadi minyak trans.

Minyak trans inilah yang disebut sebagai lemak trans. Lemak jenis rentan menyebabkan berbagai penyakit kronis yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga artikel terkait TIPS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - GWS
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Fadli Nasrudin