tirto.id - Gorengan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Rasa nikmatnya yang gurih membuat satu saja tak cukup, terlebih jika dimakan saat masih hangat setelah digoreng.
Namun, tahukah Anda terdapat dampak kesehatan yang buruk akibat mengonsumsi gorengan?
Sebagaimana dilansir Harvard Health, sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang makan satu atau lebih porsi ayam goreng setiap hari, 13 persen lebih mungkin untuk meninggal lebih cepat oleh sebab apapun.
Sementara itu, 12 persen di antaranya meninggal disebabkan oleh penyakit jantung.
Tidak hanya itu, berikut hal buruk terkait gorengan yang berdampak pada kesehatan seperti dilansir Healthline:
1. Gorengan memiliki kalori yang tinggi
Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng makanan dapat menambah banyak kalori.
Sementara itu, ketika makanan digoreng dalam minyak, mereka akan kehilangan air dan menyerap lemak sehingga dapat meningkatkan kandungan kalori mereka.
Secara umum, makanan yang digoreng memiliki lemak dan kalori yang jauh lebih tinggi daripada makanan yang tidak digoreng.
Misalnya, satu kentang panggang kecil berukuran 100 gram mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan kentang goreng dalam ukuran berat yang sama akan mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.
2. Gorengan memiliki kandungan lemak trans yang tinggi
Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi. Hidrogenasi tersebut salah satunya terjadi ketika minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama pemasakan.
Proses ini mengubah struktur kimiawi lemak, membuatnya sulit dipecah saat sudah di dalam tubuh.
Di sisi lain, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas
3. Dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu
Dikarenakan kandungan lemak dan kalorinya yang tinggi tersebut, gorengan dapat memicu peningkatan penyakit tertentu termasuk obesitas, stroke, hingga serangan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2, jantung, dan obesitas.
Semakin tinggi asupan gorengan yang dimakan, semakin tinggi pula risiko yang dimiliki.
4. Gorengan dapat mengandung zat acrylamide yang berbahaya
Acrylamide adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng, atau memanggang.
Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.
Di sisi lain, penelitian pada hewan telah menemukan bahwa zat tersebut juga dapat menimbulkan risiko untuk beberapa jenis kanker.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno