Menuju konten utama

KAI: Ada 243 Titik Jalur Rawan Banjir dan Longsor di Jawa, Sumatera

Hingga Oktober KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 guna menghindari pohon tumbang di jalur rel yang bisa mengganggu perjalanan kereta api.

KAI: Ada 243 Titik Jalur Rawan Banjir dan Longsor di Jawa, Sumatera
Sejumlah pekerja memasang bantalan rel baru di jalur perlintasan kereta api di kawasan Awipari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (8/6/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.

tirto.id -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut, terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di lintasan Jawa dan Sumatera.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, setelah dilakukan pemetaan tersebut pihaknya melakukan berbagai perbaikan sehingga jumlah titik rawan ini berkurang 30 persen jika dibanding dengan 2020 yaitu sebanyak 345 titik rawan.

“Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah,” kata Joni dalam keterangan resmi, Rabu (10/11/2021).

Beberapa persiapan dan pengamanan selama musim hujan ini menurutnya juga sudah dilakukan. KAI melakukan pensterilan jalur dari pepohonan. Hingga Oktober 2021 KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.

“Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” ujar dia.

Upaya antisipasi yang KAI lakukan di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan. Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah rawan bencana. Para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.

Selain menyiagakan petugas khusus, KAI juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan. AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.

Baca juga artikel terkait KERETA API atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari