Menuju konten utama

Jumlah Orang Bekerja Naik di Februari, Sektor Ini Paling Banyak

Tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, yaitu sebesar 29,36 persen.

Jumlah Orang Bekerja Naik di Februari, Sektor Ini Paling Banyak
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan saat bertemu dengan Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantuan Penyuluh Pertanian (TBPP) di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Februari 2023 baru sebanyak 138,63 juta orang yang bekerja dari total 146,62 juta angkatan kerja ada di Indonesia. Jumlah orang bekerja ini meningkat 3,02 juta orang atau naik 2,23 persen dibandingkan posisi Februari 2022.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, yaitu sebesar 29,36 persen. Diikuti oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 18,93 persen dan industri pengolahan sebesar 13,58 persen.

"Pola lapangan pekerjaan dalam menyerap tenaga kerja ini masih sama dengan Februari 2022," ujarnya dalam konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Jumat (5/4/2023).

Dibandingkan Februari 2022, semua lapangan pekerjaan mengalami peningkatan dengan peningkatkan terbesar pada lapangan pekerjaan penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (0,51 juta orang). Diikuti aktivitas jasa lainnya (0,51 juta orang) serta perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (0,44 juta orang).

Jika dilihat lebih detail, penduduk yang bekerja terdiri atas pekerja penuh 92,16 juta orang atau meningkat 3,74 orang. Mereka yang masuk kategori ini adalah para pekerja dengan jam kerja minimal 35 jam seminggu.

Dari jumlah tersebut juga ada sekitar 36,88 juta orang yang masuk sebagai pekerja paruh waktu, meningkat sekitar 0,34 juta orang. Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

Kemudian, pekerja setengah pengangguran tercatat sebesar 9,59 juta orang atau turun 1,06 juta orang, atau 9,95 persen. Mereka yang masuk kategori ini adalah para pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan lainnya.

Pada Februari 2023, lanjut Edy penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 36,34 persen, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap/dibayar, yaitu sebesar 3,54 persen.

Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk bekerja dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang bekerja di kegiatan formal mencakup mereka dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan buruh/karyawan/pegawai.

Sedangkan sisanya dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tak dibayar).

Pada Februari 2023, penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 83,34 juta orang (60,12 persen), sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 55,29 juta orang (39,88 persen).

Baca juga artikel terkait TENAGA KERJA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang