Menuju konten utama

Jokowi Tekankan Kolaborasi dan Kerja Sama dalam KTT ke-42 ASEAN

Presiden Jokowi menekankan prinsip kolaborasi dan kerja sama dalam Keketuaan ASEAN 2023.

Jokowi Tekankan Kolaborasi dan Kerja Sama dalam KTT ke-42 ASEAN
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan UKP Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono (ketiga kanan) mengunjungi Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (13/4/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/5/2023) sore.

Kedatangan Jokowi bersama rombongan dalam rangka mengecek kesiapan akhir sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang digelar pada 9-11 Mei 2023. Jokowi memastikan KTT ASEAN ke-42 siap digelar di Labuan Bajo, NTT.

"Sudah kemarin kita terakhir itu habis lebaran sudah kita cek, semuanya sudah siap, artinya tinggal pelaksanaan," kata Jokowi dikutip dari siaran di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menekankan prinsip kolaborasi dan kerja sama dalam Keketuaan ASEAN 2023 yang akan digelar dua hari lagi.

“Kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proxy siapa pun, proxy negara mana pun," ujarnya.

Jokowi menekankan ASEAN akan terbuka untuk kerja sama dengan negara mana pun. Sementara terkait penyelesaian konflik, ia menekankan prinsip dialog.

“Ini sangat penting sekali, utamanya di dalam masalah Myanmar,” sambung Jokowi.

Khusus masalah konflik di Myanmar, Jokowi menyampaikan akan membawa isu tersebut untuk dibahas di KTT ASEAN.

“Ya secara khusus akan dibahas tapi acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap five point consensus tetap jadi acuan tetapi harus dengan dialog, bukan karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi,” jelas Jokowi.

5PC atau five-point consensus adalah kesepakatan terkait langkah penyelesaian situasi di Myanmar. Pada gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo mendatang, Indonesia telah mengundang perwakilan non-politik Myanmar.

Dengan upaya dialog ini, Jokowi berharap konflik di Myanmar segera selesai.

“Yang pertama kekerasan dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai kepada rakyat di Myanmar. Yang ketiga, dialog yang penting, yang aktif tidak hanya di sini tapi juga di Myanmar sendiri sudah harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan,” papar Jokowi.

Baca juga artikel terkait KTT ASEAN 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan