Menuju konten utama
Jelang Debat Pilpres 2019

Jokowi-Ma'ruf Malu-Malu Kucing Bikin Simulasi Sehari Sebelum Debat

TKN mengatakan kabar soal simulasi debat memang tak pasti karena kesibukan Jokowi. Tapi BPN menuduh itu bentuk ketidakpercayaan diri.

Jokowi-Ma'ruf Malu-Malu Kucing Bikin Simulasi Sehari Sebelum Debat
Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) menunjukkan nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan calon Presiden dan Wapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/18

tirto.id - Capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, akhirnya menggelar simulasi debat Pilpres 2019 di Djakarta Theater, Rabu (16/1/2019) malam. Sebelum itu, sempat tersiar kabar kalau simulasi batal.

Kabar soal simulasi debat ini pertama kali terlontar dari mulut Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Aria Bima. Politikus PDIP ini menyatakan ada satu kali pertemuan tertutup antara tim dan Jokowi-Ma’ruf.

“Hanya sekali saja bareng nanti. Waktunya memang dirahasiakan, tidak dibuka. Tapi hanya sekali untuk coaching,” kata Aria, Jumat (11/1/2019).

Sampai H-1 simulasi, TKN dan Jokowi malah menampik kabar simulasi. Salah satu yang menyatakan itu adalah Ketua TKN Erick Thohir. “Saya rasa, belum dijadwalkan,” kata Erick di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Sedangkan Jokowi seperti menganggap enteng debat tersebut. Sebagai petahana, dia memang sudah pernah mengikuti debat calon Gubernur DKI Jakarta 2012 dan juga debat Pilpres 2014. Dia mengaku tak ada persiapan yang spesifik.

“Enggak, enggak. Debat saja pakai latihan,” ujar Jokowi.

Simulasi akhirnya terealisasi pada Rabu malam. Paslon nomor urut 01 tersebut mengadakan simulasi debat dengan meniru format yang ditetapkan KPU.

Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kamsong menjelaskan kenapa informasi soal ini begitu minim. Katanya, TKN tak bermaksud sengaja menutupi agenda ini ke wartawan, tapi memang tak bisa memastikan kapan waktunya karena kesibukan Jokowi.

“Ini Pak Jokowi, kan, sebagai petahana. Kegiatan beliau banyak. kegiatan kenegaraan sebagai presiden. Kami masih menunggu waktu dia. Kenapa kami bilang belum pasti ya karena kami menunggu beliau ada waktu,” tegasnya.

Tidak Percaya Diri

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, menilai masalah sesungguhnya bukan pada waktu luang, tapi memang sengaja ditutupi biar ketidaksiapan Jokowi-Ma’ruf tak terlihat.

“Tentu banyak kekurangan segala macam. Kedua orang ini dan tim kampanye mungkin tidak mau publik mengetahui ini,” ucap Ferdinand kepada reporter Tirto.

Jokowi tidak siap menghadapi pertanyaan soal masalah guru honorer, kata Ferdinand. Sementara Ma’ruf akan gelagapan bahkan untuk semua isu yang akan dibicarakan pada debat nanti: hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

“Sebetulnya ini menunjukkan pada publik ada inkonsistensi sikap dari mereka,” ucapnya. “Kalau mau latihan bilang saja latihan, apalagi Jokowi kemarin menyampaikan itu sendiri bahwa dia tidak latihan.”

Infografik CI Mekanisme debat capres cawapres

Infografik CI Mekanisme debat capres cawapres

Jagoan Ferdinand sendiri, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tak melakukan simulasi sama sekali karena ada cara lain yang bisa ditempuh. Misalnya, mendengar masukan dari para ahli masing-masing bidang.

“Kami tidak melakukan simulasi sama sekali. Kami memberi tambahan masukan kepada capres-cawapres, dan juga masukan dari pakar di bidangnya. Kami, kan, minta [masukan] dari Busyro Muqoddas, Natalius Pigai, dan Bambang Widjojanto,” katanya lagi.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menganggap jika memang betul dirahasiakan, apa yang dilakukan kubu Jokowi-Ma’ruf sebenarnya wajar belaka. Persiapan yang terbuka bisa dimanfaatkan lawan politik.

“Bisa jadi isu yang diolah oleh kubu lawan menjadi berita negatif, padahal itu harusnya berita yang wajar. Misalnya: petahana belum siap,” kata Ujang.

Ujang juga mengatakan kalau bagaimanapun debat tak bisa dianggap remeh dan tanpa persiapan, meski sudah berpengalaman sekalipun.

“Sangat penting [simulasi]. Karena nanti kan tentu harus diarahkan cara menjawabnya, arah pertanyaan, kira-kira bagaimana. Itu kan tidak bisa sembarangan,” ujar Ujang. “Justru aneh kalau Prabowo-Sandi tidak simulasi karena pembicara terbaik dunia bahkan melakukan latihan.”

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Rio Apinino