Menuju konten utama

Jokowi Berencana Hadir di Acara Harlah NU ke-93 Hari Ini

Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri resepsi harlah ke-93 NU di Jakarta Convention Center, hari ini.

Jokowi Berencana Hadir di Acara Harlah NU ke-93 Hari Ini
Presiden Joko Widodo bersama Iriana Widodo menghadiri Harlah Ke-73 Muslimat NU, doa bersama untuk keselamatan bangsa, dan maulidrrasul, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menghadiri acara hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-93 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (31/1/2019).

"Alhamdulillah hari ini NU genap berusia 93 tahun. NU terus mengokohkan semangat keindonesiaan," kata Ketua PBNU Robikin Emhas dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/1/2019).

Robikin mengatakan, acara harlah NU rencananya juga akan dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Selain itu, lanjutnya, seluruh PWNU dan PCNU se-Indonesia, para kiai sepuh dan para masyayikh juga turut mengadiri resepsi harlah bertajuk "Konsolidasi Organisasi Jelang Satu Abad NU" tersebut.

"Total seluruh peserta sebanyak 1.498 orang," ujar Robikin.

Dia menyebutkan, di acara harlah ke-93, NU menegaskan bahwa Indonesia bukan darul kufr atau negara kafir. NU berpandangan bahwa Indonesia merupakan darussalam atau negara damai.

Selain itu, tambahnya, NU juga kembali menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama. Namun, tak seorang pun warga negara Indonesia boleh tidak beragama.

"Karena itu, siapa pun tidak boleh menjadikan Indonesia sebagai darul harb atau kawasan perang, di media sosial sekalipun," kata Robikin yang juga Ketua Tim Konsolidasi NU.

Selesai acara harlah tersebut, jelas Robikin, akan dilanjutkan dengan konsolidasi organisasi yang diikuti oleh seluruh fungsionaris PBNU yang terdiri atas Mustasyar, A'wan, Syuriyah, Tanfidziyah beserta seluruh pengurus lembaga dan badan Otonom NU.

"Harlah kali ini menjadi momentum konsolidasi organisasi di berbagai tingkatan. Dari struktur PB, PW, PC, MWC, Ranting, hingga Anak Ranting NU," tukasnya.

Konsolidasi NU sudah dimulai pertengahan tahun 2018, meliputi konsolidasi struktur, kultur dan program. Konsolidasi ini melibatkan secara aktif seluruh pemangku pondok pesantren, para kiai dan masyayikh, serta tokoh-tokoh NU kultural.

Konsolidasi organisasi bertujuan agar NU, baik sebagai jamiyah maupun jamaah siap menyongsong satu abad kelahirannya pada 31 Januari 2026.

Baca juga artikel terkait HARLAH NU

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno