Menuju konten utama

JK Tegaskan Tak akan Gabung ke Timses Capres-Cawapres 2024

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla memilih menjaga jarak dengan politik di Pemilu 2024. 

JK Tegaskan Tak akan Gabung ke Timses Capres-Cawapres 2024
Mantan Wakil Presiden, yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (kedua kiri) menyaksikan jajaran foto kegiatan anggota PMI saat Musyawarah Nasional XXI PMI, di Jakarta, Selasa (17/12/2019).ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan bergabung ke dalam Tim Sukses Capres-Cawapres manapun dalam Pemilu 2024.

"Sama sekali tidak, sudah-sudah," kata JK dalam keterangan videonya di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan pada Selasa (10/10/2023).

JK beralasan bahwa dia sudah tidak bergabung dalam politik praktis. Dia memilih menjaga jarak dengan politik di Pemilu 2024.

"Saya sudah bilang dari awal bahwa saya tidak ada di posisi politik langsung," ujarnya.

Bagi JK, politik di Pemilu 2024 yang terpenting adalah menjaga keutuhan Indonesia. Dia khawatir bila tidak ada yang menjaga, Indonesia akan mengalami perpecahan akibat gejolak politik.

"Karena menjaga bagaimana negeri ini utuh," jelasnya.

JK menyampaikan bahwa dia dekat dengan tiga bakal capres saat ini. Dia mengaku dekat dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. JK menyebut telah bertemu ketiganya selama jelang Pemilu saat ini.

"Oleh karena itu bagaimana saya berbicara baik dengan Anies, Puan dan Prabowo. Bahkan dengan Prabowo saya berbicara lebih lama. Saya berbicara bagaimana politik ini tidak memecah belah bangsa," jelasnya.

Sebelumnya pada Rabu (4/10/2023), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bertemu JK di kediamannya, Jalan Brawijaya 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ia meminta pandangan JK ihwal situasi politik teranyar sekaligus dinamika politik terkini.

"Saya datang ke sini tentu saja meminta pandangan dan pendapat Pak JK [Jusuf Kalla] terkait situasi terkini bukan hanya ekonomi," kata Puan usai menemui JK

Ketua DPR RI itu mengatakan JK sangat banyak memberikan masukan terkait situasi ekonomi hari ini dan ke depan. Menurutnya, jika digabung dengan situasi politik bisa menjadi hal yang menarik, apalagi saat ini memasuki tahun politik.

Menurut Puan, JK memberi wejangan ihwal beda pilihan politik tak menjadi soal. Namun, persatuan tetap menjadi utama, sehingga tak mengganggu pembangunan yang sudah berjalan.

"Pak JK sampaikan bahwa boleh saja kita berbeda pandangan atau beda pilihan. Namun terpenting yang harus kita lakukan ke depan adalah bagaimana Indonesia ini tetap bersatu dan pembangunan yang ada itu tetap berjalan sebagaimana yang kita harapkan," ucap Puan.

Baca juga artikel terkait WAPRES JUSUF KALLA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat