Menuju konten utama

JK Senang Jatah Golkar Bertambah di Kabinet Jokowi

Idrus Marham menyusul rekan separtainya Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi.

JK Senang Jatah Golkar Bertambah di Kabinet Jokowi
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghadiri penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta, Rabu (20/12/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tampak senang dan menyambut baik atas tambahan jatah kursi Partai Golkar di Kabinet Kerja. Pasalnya, Presiden Joko Widodo resmi mengangkat Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa pada Rabu (17/1/2018) pagi ini di Istana Negara, Jakarta.

"Kan bagus kan untuk Golkar," kata Jusuf Kalla ketika dikonfirmasi oleh wartawan setelah pelantikan sejumlah pejabat negara di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menyambut amat baik ketika kadernya semakin memegang peranan dalam pemerintahannya.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham baru saja dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur.

Idrus menyusul rekan separtainya Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan kini bahkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Terkait posisi keduanya yang vital di partai, JK mengatakan akan ada kebijakan sendiri dalam internal partai berlambang pohon beringin itu.

"Sekjen saya kira sulit untuk merangkap. Kalau sekjen itu saya kira kebijakan Golkar nanti untuk soal sekjen. Kalau sekjen berbeda dengan ketua. Kalau sekjen harus berada di kantor. Tak mungkin dia rangkap," katanya.

Sementara untuk menghadapi serangan lawan politik soal isu rangkap jabatan, JK menegaskan hal itu merupakan kebijakan.

"Itu adalah suatu kebijakan kemudian kebijakan itu tentu juga tergantung kondisinya," katanya.

Terkait Golkar yang dianggap mendapatkan keistimewaan dengan mendapatkan dua kursi di kabinet padahal baru bergabung setelah pemerintahan berjalan, JK beranggapan bahwa kursi Golkar di parlemen jauh lebih tinggi.

"Dua kursi itu betul, tapi dibanding dengan kursi di parlemen kan jauh lebih tinggi dibanding dengan yang lain," katanya.

JK menegaskan bahwa dalam berpolitik terkadang membutuhkan sebuah penilaian khusus, termasuk penilaian sosok Idrus Marham misalnya sebagai Sekjen Partai Golkar yang berpengalaman di lapangan.

Baca juga artikel terkait RESHUFFLE KABINET

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora