tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto tak mampu mengalahkan Airlangga Hartarto dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar yang akan dilaksanakan pada Munaslub.
"Semua anggota pengurus Golkar yang setidak-tidaknya lima tahun menjadi pengurus boleh mengajukan diri, tergantung dukungan, tapi kita lihat sendiri dukungan terbanyak sudah ke Airlangga, jadi tidak mudah untuk itu," kata Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar itu, Selasa (12/12/2017).
Titiek Soeharto sudah mengumumkan keinginannya untuk maju sebagai calon ketua umum. Ia bahkan mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pemilik suara dari DPD Tingkat I dan II.
Titiek adalah anak dari Presiden Soeharto yang pernah lama menjadi ketua Dewan Pembina Golkar. Apabila Titiek terpilih menjadi ketua umum DPP Partai Golkar, maka ini akan menjadi momentum kembalinya keluarga Cendana ke kancah politik nasional.
Baca: Titiek Soeharto Siap Jadi Ketua Umum Partai Golkar
Kendati demikian, Jusuf Kalla ragu dengan langkah Titiek akan berhasil, Pasalnya, menurut Kalla, DPD Tingkat I dan II sudah menentukan sikap. "Kita menghargai keinginan Titiek untuk maju, tapi DPD I, II kelihatannya sudah menentukan sikap," kata dia.
Kalla sendiri sudah secara terbuka menyatakan akan mendukung Airlangga maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Ia mengatakan Airlangga sebagai calon yang paling sedikit bermasalah dan tidak pernah berurusan dengan KPK.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku telah mendapat dukungan dari 34 DPD Tingkat 1 Partai Golkar se-Indonesia untuk menggantikan Setya Novanto yang menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
Selain itu, Airlangga juga mengaku didukung oleh tiga organisasi kemasyarakatan pendiri Partai Golkar, yakni Sentral Organisasi Karyawan Swadiri, Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong 1957, dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto