tirto.id - Isolasi mandiri atau isoman menjadi salah satu pilihan bagi pasien COVID-19 yang bergejala ringan atau bahkan bagi mereka yang positif COVID-19 tanpa gejala.
Namun, pasien COVID-19 yang melakukan isoman tetap perlu memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebab, konsumsi makanan maupun minuman yang kurang tepat justru bisa memperlambat proses pemulihan.
Ahli Gizi UGM, Aviria Ermamilia, menyarankan agar pasien isoman mengonsumsi makanan yang beragam sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Sebab, tidak ada satu jenis bahan makanan dengan kandungan gizi yang lengkap.
“Kalau untuk pasien isoman sebenarnya tidak ada spesifik satu jenis makanan apa yang perlu dikonsumsi karena tidak ada super food. Namun dianjurkan konsumsi makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein sebab saat seseorang terkena infeksi kebutuhan akan energi dan proteinnya lebih tinggi dari biasanya,” urainya, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto.
Selain itu, menurutnya menjaga asupan vitamin dan mineral juga harus tercukupi. Lalu, konsumsi buah dan sayur juga harus cukup.
Namun, Dosen Departemen Gizi dan Kesehatan FKKMK UGM ini juga merekomendasikan pasien isoman untuk menghindari makanan maupun minuman yang tinggi kandungan gula, garam, dan lemak.
Sebab selain berisiko memperburuk peradangan, konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih juga dapat memicu munculnya penyakit-penyakit lainnya.
Ia juga menjelaskan untuk batasan konsumsi gula per hari adalah 4 sendok makan. Sementara itu batasan konsumsi garam per hari adalah 4 sendok teh dan konsumsi lemak 5 sendok makan per hari.
“Sebaiknya hindari makanan atau minuman dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih seperti gorengan, makanan cepat saji, makanan kemasan, dan lainnya. Sebaiknya konsumsi makanan beragam dengan gizi seimbang,” pungkasnya.
Editor: Iswara N Raditya