tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta kepada BUMN ikut membantu dalam ketersediaan bahan pokok. Hal itu dilakukan untuk menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Erick telah menginstruksikan BUMN-BUMN pangan yang tergabung dalam Holding BUMN Pangan atau ID Food untuk memonitor perkembangan ketersediaan bahan pokok jelang Nataru. Hal itu disampaikannya saat mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Pasar Rasamala, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (2/12/2022).
"Kita tahu tren kebutuhan bahan pokok saat akhir tahun akan mengalami peningkatan. BUMN harus hadir dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Erick.
Dalam pantauannya tersebut, Erick menyebut ketersediaan bahan pokok masih aman. Dia mengklaim Kementerian BUMN akan terus berkoordinasi dengan Kemendag dan pemerintah daerah (Pemda) dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang akhir tahun.
"Tadi Pak Mendag (Zulkifli Hasan) sudah sampaikan bahwa harga bawang, cabai merah keriting, tempe, masih tetap, bahkan harga ayam justru turun. Memang ada beberapa yang naik sedikit seperti cabai rawit dan telur. Secara keseluruhan, stoknya cukup, termasuk beras Bulog masih aman," bebernya.
Pria kelahiran Jakarta tersebut menyampaikan pemerintah berupaya keras dalam menjaga kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat. BUMN, lanjut Erick, pun turut membantu dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok.
Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi, Erick sampaikan, BUMN memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan pasar tatkala harga mengalami kenaikan. Hal ini telah dilakukan BUMN seperti saat pandemi dengan menyediakan harga masker yang jauh lebih murah. Erick menyampaikan BUMN juga siap melakukan operasi pasar dengan menggelar pasar murah di sejumlah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.
"Untuk itu, kenapa saya sering tekankan bahwa BUMN harus sehat. Fungsinya ya ketika harga-harga naik, BUMN bisa hadir mengintervensi pasar sehingga membantu masyarakat mendapatkan harga bahan pokok yang lebih terjangkau. Kalau BUMN-nya tidak sehat, boro-boro mau bantu masyarakat," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin